Panglima TNI: Dengan Menggunakan Masker, 95 Persen Akan Terhindar dari Covid-19

Gempita.co-  Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau sentra vaksinasi Covid-19 di Gedung Sasana Krida Kusuma dan Pos Penyekatan di Pertigaan Tugu Makutha, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (9/7/2021). Kegiatan ini dilakukan juga bersama dengan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito.

Dalam kesempatan itu, Hadi mengatakan, dengan menggunakan masker dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, 95 persen akan bisa melindungi dan terhindar dari terpaparnya Covid-19.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Untuk itu, walaupun kita sudah divaksin, penggunaan masker harus tetap dilakukan, karena dengan memakai masker 95 persen melindungi kita dari penularan virus Covid-19,” kata Hadi.

“Rekan-rekan media bisa menyampaikan kepada masyarakat untuk mematuhi kebijakan pemerintah atas pemberlakuan PPKM Mikro dan PPKM Darurat. PPKM Mikro akan mensukseskan PPKM Darurat karena Mikro kita laksanakan di hulu sehingga akan berpengaruh pada pelaksanaan yang di hilir,” sambungnya.

Menurutnya, laju kasus aktif itu bisa dihentikan hanya dengan dua strategi. Pertama melaksanakan strategi PPKM Mikro dan PPKM Darurat yang bertujuan untuk menghentikan aktivitas kegiatan dimana mobilitas masyarakat dibatasi dan jika bisa ditekan sampai 50 persen.

“Nahkan dibawah agar kontak erat antara masyarakat bisa dikurangi dan angka kasus positif tiap hari itu bisa berkurang. Kedua melaksanakan percepatan vaksinasi dan saat ini hampir seluruh wilayah melaksanakan percepatan vaksinasi dan memiliki target masing-masing,” ujarnya.

Hadi menyebut, untuk vaksinasi yang dilakukan di Solo Raya telah ditargetkan mencapai 4.000. Sehingga pada Agustus 2021 mendatang herd immunity bisa tercapai.

“Kita memiliki target, apabila satu hari dilaksanakan vaksinasi katakanlah kita melaksanakan 4.000 di Solo Raya, maka pada awal bulan Agustus herd immunity bisa tercapai. Oleh sebab itu banyak strategi yang dikembangkan bahkan melaksanakan vaksinasi, baik siang maupun malam,” sebutnya.

“Mudah-mudahan apa yang sudah kita targetkan ini kita kejar terus sehingga herd immunity bisa tercapai dan kita semua bisa merasakan bahwa kekebalan kita, kekebalan komunal bisa tercapai, namun saat ini saya juga ingin mengingatkan bahwa walaupun kita sudah divaksin namun tetap kita harus menggunakan masker,” imbuhnya.

Sementara itu, saat meninjau Pos Penyekatan di Pertigaan Tugu Makutha untuk melihat situasi di lapangan terkait penerapan PPKM di Kota Solo. Dirinya menjelaskan, penyekatan ini bisa dimanfaatkan untuk mengajak seluruh masyarakat paham terkait dengan pelaksanaan PPKM Darurat ini.

“Tujuannya adalah agar mobilitas masyarakat itu tidak terlalu banyak, kita tekan sampai 50 persen bahkan sampai 30 persen yang kita harapkan,” ucapnya.

Karena apabila tercapai 50 persen atau 30 persen, disebutnya, maka tidak terjadi kontak erat antar masyarakat, bahkan terjadi transmisi lokal, bahkan transmisi dari wilayah lain masuk ke wilayah yang memang belum ada kasus yang berat.

“Apa yang kita inginkan disini adalah apabila mobilitas indeks tercapai, kontak erat juga bisa kita hindari walaupun kita tidak akan bisa menekan sampai angka 0, akan kita lihat indikatornya nanti adalah kasus harian itu akan terlihat, akan turun,” tutupnya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali