Gempita.co – Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat (AS). Koran the New York Times dalam sebuah laporannya menyebutkan bahwa pemerintah Joe Biden menghadapi fenomena kelaparan yang belum pernah terjadi di negara ini sejak dekade 70-an.
Fenomena ini menurut media ini disebabkan meluasnya pandemi Covid-19 di negeri Paman Sam yang sangat mempengaruhi ekonomi negara tersebut.
Dilansir Gempita.co, dari The New York Times, Minggu (4/4/2021) lalu, dalam laporannya menulis, dari 10 keluarga di Amerika, satu keluarga di antaranya tidak memiliki makanan.
Pemerintah Biden pun meluncurkan kampanye melawan kelaparan dengan mengalokasikan dana jutaan dolar.
Kampanye ini setiap bulannya pemerintah AS mengalokasikan satu juta dolar dalam bentuk kupon makanan bagi keluarga dan anak-anak yang kelaparan, di mana jumlahnya semakin bertambah.
Pakar ekonomi dari Universitas Kentucky, James P. Ziliak terkait maraknya fenomena kelaparan di AS akibat pandemi Corona.
“Kita belum pernah menyaksikan bantuan makanan besar seperti ini sejak kupon makanan dibagikan di Amerika untuk melawan krisis kelaparan di tahun 1977, ini sebuah kendala besar,” kata James.
Berdasarkan riset pekan lalu, sebanyak 8,4 responden menyebut bahwa sejumlah kasus bahkan warga tidak memiliki makanan. Hanya 2.3 responden yang menyatakan memiliki makanan sedikit.
Artinya 23 juta orang dewasa di AS mengalami kelaparan dan harus juga ditambahkan jutaan anak-anak membutuhkan makanan.
Sebelumnya, Bloomberg merujuk sebuah hasil jajak pendapat melaporkan, hampir 23,9 juta dari 249 juta responden di polling menyebut bahwa tidak memiliki makanan yang cukup untuk satu pekan.
Sebanyak 5,42 juta mengatakan dalam satu pekan mayoritasnya tidak memiliki makanan.
Sumber: Porstoday
