Jakarta, Gempita.co – Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah memprediksi ekonomi bakal mengalami pertumbuhan negatif (resesi ekonomi) akibat pandemi Covid-19.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 pada hari ini Rabu (5/8/2020) pukul 11.00 WIB.
“Jadi kita ekspektasi kuartal II itu kontraksi. Saya sampaikan di sini (rentang kontraksi antara) minus 3,5 persen sampai minus 5,1 persen. Titik poin (nilai tengah) minus 4,3 persen,” terang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Gedung DPR RI, Rabu (15/7/2020) lalu.
Sementara, Gubernur Senior BI, Destry Damayanti menjelaskan, proses pemulihan ekonomi RI akan berlangsung sangat lambat atau berbentuk huruf U (U-shape) karena tengah menghadapi masa-masa yang sangat sulit.
“Kuartal II, Kemenkeu (memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia) negatif 4 persen. (Proyeksi) BI kurang lebih angkanya sama, antara 4 persen sampai 4,8 persen. Itu range kita. Dengan U-shaped recovery, (pemulihan) relatif lambat,” ujar Destry dalam konferensi video di Jakarta, Senin (20/7/2020) lalu.