Begini kata Sri Mulyani Terkait Kasus Corona di Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Sumeks)

Jakarta, Gempita.co-Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan kasus corona di Indonesia sudah menimbulkan kekhawatiran.

Meskipun jika dibandingkan dengan negara lain, seperti Inggris, jumlahnya masih sangat kecil.

Bacaan Lainnya

Di Indonesia, kenaikan kasus aktif corona sudah di atas 110 ribu. Bahkan rata-rata kasus harian meningkat 7 ribu per hari. Sementara di Inggris mencapai 50 ribu kasus harian dari jumlah penduduk yang hanya 60 juta.

“Memang kalau dibandingkan Inggris, kecil. Tapi ini sudah sangat menimbulkan alarm,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN KiTa, Rabu (6/1).

Dia melanjutkan, pemerintah pun melakukan langkah perbaikan untuk mengurangi kenaikan kasus per hari.

Salah satunya dengan pengetatan PSBB di Jawa dan Bali selama dua minggu, dari 11-25 Januari 2020.

“Langkah-langkah menghindari kenaikan kasus per hari untuk itu kita perbaiki lagi, langkah-langkah mengendalikan COVID-19 dalam dua minggu ke depan,” jelasnya.

Hingga Selasa (5/1), kasus positif COVID-19 secara nasional bertambah 7.445 orang. Sehingga total menjadi 779.548 orang.

Sementara pasien sembuh juga bertambah 6.643 orang. Total menjadi 645.746 orang.

Kabar buruknya, kematian juga masih terus meningkat. Pada Selasa, angka kematian naik 198 orang, sehingga totalnya mencapai 23.109 orang.

Hasil positif didapat dari pemeriksaan 60.520 sampel. Sementara kasus suspek berjumlah 70.201 orang.

Di DKI Jakarta sendiri, tercatat penambahan kasus harian mencapai 1.824 kasus. Secara kumulatif, kasus positif corona di Jakarta kini mencapai 192.899 kasus. Sebelumnya, tercatat kasus di Jakarta ada di posisi 191.075 kasus.

Sementara angka kematian akibat virus corona di Jakarta bertambah 23 orang menjadi 3.392 orang. Pasien sembuh tercatat bertambah 1.095 orang, dengan total 174.131 orang dinyatakan sembuh.

Pos terkait