Bersama Basarnas, Relawan Siaga Bantu Evakuasi Korban Sriwijaya Air

Foto:dok.Relawan Siaga

Jakarta, Gempita.co – Insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air rute penerbangan Jakarta-Pontianak menjadi kabar duka pada awal tahun.

Tergerak atas dasar rasa kemanusiaan, Tim Relawan Siaga membantu mengevakuasi korban kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Sebanyak 9 orang yang memiliki kualifikasi kebencanaan dan diving diturunkan. Sebelum bergabung dengan Tim Basarnas, semua anggota tim Relawan Siaga melakukan rapid test antigen, dengan hasil semuanya negatif.

Sebagai bagian dari tim yang tergabung dengan Basarnas, tim Relawan Siaga akan mengikuti arahan dan petunjuk garis komando Basarnas dalam menjalankan misi kemanusiaan ini.

Tim Relawan Siaga dibagi menjadi 2 shift yang akan saling bergantian sampai dengan proses pencairan korban dan evakuasi dinyatakan selesai.

Foto:dok.Relawan Siaga

Penambahan personel akan dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Selanjutnya, dalam mendukung kegiatan ini, Relawan Siaga telah menyiapkan posko siaga dan berencana menyiapkan mobil ambulans.

Relawan Siaga juga berencana dalam 1-2 hari ke depan akan menurunkan tim untuk dapur umum membantu supply logistik bagi tim SAR di lapangan.

Semua anggota tim Relawan Siaga berharap agar proses evakuasi korban berjalan lancar dan semua tim yang terlibat kegiatan kemanusian ini senantiasa dalam keadaan sehat.

Foto:dok.Relawan Siaga

Sebelumnya, pesawat milik maskapai Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB, dan terjatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Namun, sebenarnya, jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB yang disebabkan faktor cuaca.

Merujuk pada data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, terdiri dari 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, 6 kru aktif dan 6 kru ekstra.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali