Jakarta, Gempita.co – Target realisasi investasi sepanjang 2020 sebesar Rp817,2 triliun bisa tercapai.Demikian pernyataan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan target yang dibuat tersebut bukan angka tiba-tiba karena dibuat berdasarkan analisa, kajian data, serta kajian kondisi yang ada.
“Insyaallah kami tidak overconfident, tapi di akhir tahun investasi Rp817,2 triliun bisa tercapai,” jelas Bahlil dalam konferensi pers virtual, Jumat.
Bahlil mengatakan optimisme tersebut didorong oleh fakta realisasi investasi hingga akhir September yang sudah mencapai Rp611,6 triliun atau 74,8 persen dari target tersebut.
Realisasi investasi tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp309,9 triliun atau 50,7 persen dari total investasi, sementara penanaman modal asing sebesar Rp301,7 triliun atau 49,3 persen.
Selain itu, dia mengatakan pada tahun depan proyeksi investasi yang masuk akan lebih baik dari tahun ini karena UU Cipta Kerja sudah disahkan sehingga bisa mendorong peningkatan investasi.
“Kita ada cadangan 153 perusahaan yang siap masuk di tahun 2021 dan juga akan ada groundbreaking industri baterai terbesar dunia pada tahun depan,” lanjut Bahlil.
Walaupun Bahlil meyakini realisasi investasi akan semakin baik, namun masih ada masalah dalam realisasi Indonesia yang tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Dia mengatakan meskipun realisasi investasi tumbuh, namun belum berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi karena incremental capital output ratio (ICOR) yang masih sangat tinggi di level 6,8.
Semakin tinggi level ICOR, maka semakin tidak efisien ekonomi di suatu negara.