Jakarta, Gempita.co – Informasi dari laman magma.vsi.esdm.go.id, seperti disampaikan pihak BMKG di grup whatsapp, erupsi Gunung Sinabung di Sumatra Utara, terjadi pada Rabu (19/8/2020) pukul 18:18 WIB.
“Tinggi kolom abu teramati ± 4.000 m di atas puncak (± 6.460 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara,” demikian keterangan dari magma.vsi.esdm.go.id.
Saat informasi tersebut disampaikan, erupsi Sinabung masih sedang berlangsung.
Saat ini Gunung Sinabung berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi:
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.Jika terjadi hujan abu.
Masyarakat juga diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar [rumah] tidak roboh.Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Sebelumnya, pada 13 Agustus 2020 Gunung Sinabung juga sempat erupsi pada pukul 13:08 WIB. Saat itu tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 4.460 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan laporan KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur dan tenggara.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 18 mm dan durasi sekitar 20 menit 47 detik. Sedangkan ttingkat aktivitas tergolong di Level III (Siaga).