Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020: Menangi Duel Alot Laga Tai Tzu Ying, Chen Yu Fei Raih Medali Emas Tunggal Putri

Gempita.co- Cina kembali menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang olahraga bulu tangkis, kali ini lewat Chen Yu Fei pada nomor tunggal putri.

Chen Yu Fei selaku unggulan teratas Olimpiade Tokyo 2020 memenangi laga final ideal kontra tunggal putri nomor satu dunia, Tai Tzu Ying (Taiwan).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Medali emas didapat Chen Yu Fei setelah mengalahkan Tai Tzu Ying dalam duel alot tiga game yang tuntas dengan skor 21-18, 19-21, 21-18.

SKOR.id – Final ideal tersaji kala Chen Yu Fei (Cina) dan Tai Tzu Ying (Tawian) bersua dalam laga perebutan medali emas nomor tunggal putri cabor bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Pertandingan yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Minggu (1/8/2021), itu pun harus ditentukan lewat duel tiga game yang tuntas dalam waktu 1 jam 22 menit.

Chen Yu Fei akhirnya berhak membawa pulang medali emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan Tai Tzu Ying dengan skor 21-18, 19-21, 21-18.

Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.

Tunggal putri nomor satu dunia, Tai Tzu Ying, langsung mengambil inisiatif serangan ada awal game pertama yang membuatnya dapat unggul 4-1.

Chen Yufei selaku tunggal putri unggulan pertama Olimpiade Tokyo 2020 pun dapat merespons dengan baik dan berbalik unggul 10-7 lewat torehan empat angka beruntun.

Akan tetapi, momentum itu terputus setelah Tai Tzu Ying membayar kontan dengan empat poin tanpa balas yang membuatnya unggul 11-10 pada masa interval.

Selepas jeda, duel sengit disuguhkan oleh dua tunggal putri unggulan teratas Olimpiade Tokyo 2020 ini. Mereka silih berganti memimpin poin dengan lima kali kedudukan imbang.

Saat kedudukan sama kuat 17-17, Chen Yufei berhasil mencetak dua angka beruntun yang membuat momentum laga kembali dikuasainya.

Tunggal putri peringkat dua dunia itu akhirnya mampu menutup game pertama dengan skor 21-18 setelah bola sambaran Tai Tzu Ying di depan net jatuh di luar area permainan.



Chen Yufei ketika tampil di kualifikasi Kejuaraan Nasional Cina 2021 pada 17 April. (instagram.com/badmintonchina)

Kemenangan pada game pertama membuat kepercayaan diri Chen Yu Fei meningkat. Perempuan 23 tahun itu juga tampak lebih leluasa mengatur ritme permainan.

Sementara itu, Tai Tzu Ying beberapa kali membuat kesalahan termasuk bola silang yang out dan membuat dirinya tertinggal 8-11 pada masa interval.

Tentu saja Tai Tzu Ying pantang menyerah. Satu demi satu poin dikumpulkan termasuk empat angka beruntun yang membuatnya berbalik memimpin dengan skor 16-14.

Margin keunggulan dua angka itu mampu dijaga baik oleh Tai Tzu Ying meski Chen Yu Fei terus memberi perlawanan agar laga bisa tuntas dalam dua game langsung.

Laga akhirnya harus ditentukan lewat rubber game setelah Tai Tzu Ying memenangi rally panjang yang membuatnya menutup game kedua dengan jarak dua poin, 21-19.

Tai Tzu Ying berhasil merebut poin pertama pada game ketiga tetapi Chen Yu Fei langsung membalasnya dengan tiga angka beruntun.

Tren positif Chen terus berlanjut dan mampu menjauh 10-3. Tai sempat merespons dan meraih tiga angkat tetapi segera diputus wakil Cina untuk unggul 11-6 pada masa interval.

Momentum kebangkitan Tai ternyata belum benar-benar padam. Setelah bertukar sisi lapangan, ia langsung mencetak tiga angka yang membuat Chen tak nyaman.

Tekanan pun terus diberikan oleh Tai sepanjang sisa laga tetapi Chen masih bisa menjaga keunggulan sehingga tak terkejar oleh sang lawan.

Pertandingan akhirnya tuntas setelah Chen Yu Fei memenangi rally panjang untuk menutup game ketiga dengan skor 21-18.

Dengan demikian, medali emas nomor tunggal putri cabor bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 menjadi milik Tai Tzu Ying sedangkan Chen Yu Fei pulang dengan raihan perak.

Sementara itu, medali perunggu menjadi milik Pusarla Sindhu (India) yang menang straight game atas He Bing Jiao (Cina) dalam laga perebutan tempat ketiga.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali