Elpiji 3 Kg Langka Lagi! Warga Kota Malang Mengeluh, Dua Jam Dijual Ludes!

Gempita.co – Kembali terjadi kelangkaan Elpiji subsidi 3 kg di wilayah Kota Malang Jawa Timur.

Sebelumnya, pihak Pertamina bersama jajaran Pemkot Malang sempat melakukan operasi beberapa waktu lalu dan menemukan penjualan serta penggunaan elpiji subsidi 3 kg tak tepat sasaran.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Hal ini disinyalir satu dari sekian akibat yang berdampak terhadap langkanya Elpiji 3 kg di kalangan masyarakat.

Pemilik pangkalan elpiji di wilayah Bunulrejo, Kota Malang, Nurul Aini (51) mengaku bahwa kelangkaan ini terjadi sudah hampir tiga bulan ini.

Akan tetapi, herannya pasokan elpiji subsidi 3 kg di tempatnya berjalan lancar dan stabil.

Setiap kali pengiriman, ia menerima sebanyak 110 tabung Elpiji subsidi 3 kg. Pengiriman tersebut terjadi tiga kali dalam seminggu.

Namun, setiap ia menerima kiriman elpiji 3 kg dari agen Pertamina, dalam waktu singkat dua jam saja sudah ludes terjual.

“Tidak ada pengurangan pengiriman. Tapi dalam dua jam rata-rata sudah terjual semua. Barang datang langsung ludes, mungkin orang-orang tahu kapan elpiji ini di kirim ke sini,” ujar Aini, Selasa (25/7/2023).

Setiap hari, ia menerima banyak keluhan warga yang datang ke pangkalannya untuk membeli elpiji subsidi 3 kg.

Bahkan, diakui Aini ada penjual bakso yang harus libur akibat tak dapat elpiji subsidi 3 kg.

“Kasihan mas. Ibu-ibu yang jualan bakso itu cerita sama saya, dia sampai dua hari gak jualan, karena sulit gak dapat gas,” ungkapnya.

Ia sebagai penjualan dari pangkalan resmi juga kerap menerima pesan WhatsApp (WA) dari sejumlah ibu-ibu rumah tangga yang kebingungan mencari elpiji subsidi 3 kg.

“Banyak ibu-ibu rumah tangga WA ke saya. Mereka ngeluh, hari ini saya masak apa, ya saya tidak bisa memenuhi permintaan mereka, karena barangnya gak ada, sudah terjual semua,” tuturnya.

Melihat kondisi ini, Aini juga sudah berupaya mengajukan ke pihak agen atau Pertamina agar kuota pengiriman elpiji subsidi 3 kg di pangkalannya bisa di tambah.

Namun, usaha itu sia-sia. Agen maupun Pertamina tak bisa memenuhi permintaan Aini.

“Katanya stok sudah segitu, sudah sesuai kuotanya. Jadi belum bisa menambah,” katanya.

Kini, Aini pun harus membatasi para pembeli elpiji subsidi 3 kg. Setiap kali pembelian, satu orang di batasi hanya bisa menerima dua tabung Elpiji subsidi 3 kg saja. Setiap tabung, ia jual dengan harga Rp16 ribu sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Tak hanya itu, Aini sementara waktu ini juga tidak memenuhi penjualan untuk pengecer Elpiji subsidi 3 kg. Hal ini ia lakukan agar pembagian merata dan mengurangi potensi kelangkaan yang tengah terjadi.

“Banyak warga kecele, karena habisnya kan cepat. Sekitar tiga bulanan kondisi seperti ini. Untuk pengecer, ada 30 pengecer sudah tidak saya layani atau berhenti sementara,” tegasnya.

Ia juga heran, dari mana elpiji subsidi 3 kg ini bisa langkah. Padahal di wilayahnya, yakni Bunulrejo Kota Malang, terdapat tiga titik pangkalan termasuk miliknya.

Namun, semuanya memiliki kondisi yang sama, yakni langka dan tak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Di sini (Bunulrejo) ada tiga pangkalan, semua kondisi sama. Saya gak tahu kenapa kok seperti ini tiga bulan ini,” tandasnya.

Sebelumnya, saat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) datang ke Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Senin (24/7/2023) kemarin, enggan menjawab lebih banyak soal langkanya elpiji subsidi 3 kg yang tengah dirasakan masyarakat.

“Elpiji itu, terutama yang bersubsidi memang diperebutkan di lapangan dan itu hanya untuk yang kurang mampu. itu harus digaris bawahi,” tegasnya.

Ia pun menyerahkan tanggungjawab sepenuhnya kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang saat itu tengah mendampinginya bersama Menhan RI Prabowo Subianto untuk mengurus soal kelangkaan tersebut.

“Kalau kelangkaan biar pak Menteri BUMN Erick Thohir yang jawab, karena Pertamina di bawah beliau,” pungkasnya dilansir dari laman TimesIndonesia.

 

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali