Jakarta, Gempita.co – University of South Carolina yang telah menguji coba kepada tikus, untuk menemukan apakah senyawa dalam ganja bisa efektif menekan peradangan dan menghentikan perkembangan kanker usus besar.
Senyawa yang terdapat di dalam ganja ini berupa zat psikoaktif tetrahydrocannabinol (THC) yang diklaim dapat mencenggah peradangan. Para ilmuwan merawat tikus bersama senyawa ganja THC, sedangkan tikus dalam kelompok terkontrol hanya menerima plasebo.
Di akhir penelitian, tikus yang menerima THC tidak menunjukkan tumor, berbeda dengan tikus terkontrol. Tikus yang menerima THC juga mengalami peradangan usus besar lebih sedikit.
Melansir dari Medical News Today via CNN Indonesia, dokter Prakash Nagarkatti selaku penulis studi senior mengatakan bahwa penelitian itu menunjukkan pengobatan dengan THC mencegah peradangan dan menghambat perkembangan kanker usus besar. Sekaligus mendukung gagasan bahwa peradangan dan kanker usus besar sangat erat kaitannya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, “Jadi pada [orang] yang berisiko lebih tinggi terkena kanker usus besar, THC atau agen anti-inflamasi lainnya mungkin akan bermanfaat,” tambah dokter Nagarkatti.
Dan perlu dicatat, penemuan ini bukan menyarankan ganja sebagai jenis tumbuhan untuk mencegah kanker usus besar, tetapi adanya senyawa non-psikoaktif menargetkan reseptor CB2 yang bermanfaat.