Habib Kribo Apresiasi Semangat Kebangsaan Ketua Umum LSM Gempita

(kiri-kanan) Ketua Forum Pemuda Cendana Wangi Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanes Hiba Ndale, Ketua Umum DPP LSM Gempita dan Habib Zein Assegaf (Habib Kribo)/Foto:istimewa

Jakarta, Gempita.co – Keberadaan LSM Generasi Muda Peduli Tanah Air (Gempita) mendapat apresiasi dan dukungan dari kedua tokoh yang dikenal sebagai penyeru gerakan persatuan. Kedua tokoh itu adalah Habib Zein Assegaf atau yang dikenal Habib Kribo dan Ketua Forum Pemuda Cendana Wangi Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanes Hiba Ndale.

Apresiasi itu disampaikan langsung keduanya saat mengunjungi kediaman Ketua Umum DPP LSM Gempita T. Rusdy di bilangan Sunter, Jakarta Utara, Rabu (2/2/2022).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“LSM Gempita tak terlepas dari sosok Ketua Umum Bapak T. Rusdy yang luar biasa. Ini menjadi bukti nyata bahwa etnis Tionghoa juga sangat peduli dengan NKRI. Saya berharap terus bermunculan sosok seperti Pak T. Rusdy. Harus kita dukung, karena Indonesia dibangun bukan oleh golongan tertentu saja, tapi semua komponen bangsa, termasuk saudara kita dari etnis Tionghoa,” ujar Habib Kribo, kepada Gempita.co, Jumat (4/1/2022).

Menurut pria kelahiran Solo ini, perbedaan adalah keniscayaan, sesuatu yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Perbedaan ibarat pelangi meski beda warna namun dapat menciptakan keindahan, begitu juga dengan keberagaman di Indonesia.

“Jangan pernah membenci karena kita beda. Termasuk Imlek, menurut saya setiap hari besar memiliki nilai luhur, tidak hanya milik golongan tertentu, itu untuk kebaikan semua manusia. Kalau kebenaran hanya satu, berarti banyak hari-hari yang kosong dari makna,” tegasnya.

Bicara etnis Tionghoa, ia mengatakan tak terlepas dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Jadi sangat tidak beralasan membencinya dan menjadi gorengan menjelang pesta demokrasi.

“Contohnya Ahok di DKI Jakarta, saya katakan ia adalah sosok yang mempribumikan Tionghoa. Pendukungnya bukan hanya etnis Tionghoa. Tanpa mengenal perbedaan kita mendukungnya,” ungkap Habib Kribo.

“Kejadian Pilkada di balik itu ada hikmah, orang menjadi dewasa., justru akan terjadi revolusi dalam artian semakin menerima perbedaan. Kita bersatu untuk satu tujuan, bukan kepentingan golongan, semuanya untuk Indonesia,” sambungnya.

Pada kesempatan itu, ia kembali mengajak semua pihak untuk bersatu padu menjaga NKRI, merawat kebhinnekaan, dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan nyata.

“Tidak perlu ditakuti, semua dinamika yang terjadi akan menguatkan akar bangsa. Kuatkan barisan jangan terprovokasi politisasi. Tidak ada lagi sekat bernama perbedaan, kita semua sama, mari kita bersatu dalam bingkai NKRI,” katanya penuh semangat.

Semangat Kebangsaan

Hal senada disampaikan Ketua Forum Pemuda Cendana Wangi Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanes Hiba Ndale. Baginya perayaan Imlek adalah momen dimana bisa bersilaturahmi satu dengan yang lain tanpa memandang perbedaan.

“Juga mengikat dan terus memupuk semangat kebangsaan dalam rumah besar kita NKRI,” tegasnya.

Soal sosok T. Rusdy, ia menilai merupakan tokoh Tionghoa Indonesia yang secara terus menerus menabur kebaikkan dimana saja dan kapan pun.

“Mari terus menerus kita secara bersama-sama dalam komunitas apapun untuk terus merajut kebangsaan ini. Kunjungan kami ke kediaman Bapak T. Rusdy tidak hanya sebatas mengucapkan Imlek, namun menguatkan rasa persaudaraan,” ucap Adi, sapaan akrab pria asal NTT ini.

“Dalam kepemimpin Presiden Jokowi sangat mengutamakan kaum marjinal, dan bisa membawa keluardalam situasi keterpurakan Covid-19, sehingga Indonesia menjadi ikon dunia dalam keberhasilan penanganan pandemi. Semoga pandemi segera berakhir, Indonesia kembali bangkit dalam segala hal. Damai selalu Indonesiaku,” pungkasnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali