IPOL.ID- Kejuaraan wushu bertajuk “Indonesia Wushu All Games 2021″ sukses digelar di Stadion Tennis Indoor Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Chandra Bhakti mewakili Menpora Zainudin Amali didaulat untuk menutup kejuaraan, Sabtu (11/12/2021).
Dari empat kategori yang dipertandingkan, tiga provinsi mendominasi di kategori tersebut. Untuk kategori Final Stage Sirkuit Nasional (Series) Taolu Junior yang memperebutkan Piala Menpora, Tim Jawa Timur (Jatim) sukses meraih juara umum dengan koleksi 28 emas, 25 perak dan 19 perunggu. Atas kemenangan ini, selain meraih trofi juga membawa pulang uang pembinaan senilai Rp 15 juta.
Runner up di kategori ini disabet DKI Jakarta dengan raihan 17 emas, 11 perak dan 12 perunggu (trofi dan uang pembinaan Rp 10 juta) dan peringkat ketiga diduduki Jawa Tengah setelah mengumpulkan 3 emas, 7 perak dan 5 perunggu (trofi dan uang pembinaan Rp 5 juta).
Sedangkan Kejuaraan Nasional Sanda Pra Junior dan Junior yang memperebutkan Piala Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto, juaranya adalah Jawa Tengah dengan koleksi 10 emas, 4 perak dan 4 perunggu (trofi dan uang pembinaan Rp 15juta). Runner up dan peringkat ketiga, masing-masing diraih Sumatera Utara 5 emas 5 perak 1 perunggu (trofi dan uang pembinaan Rp10juta) dan DKI Jakarta 4 emas, 8 perak dan 3 perungg9 (trofi dan uang pembinaan Rp5juta).
Adapun di Kejuaraan Open Wushu Kungfu Wingchun yang memperebutkan Piala Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto, Rajawali Sakti Pluit Jakarta menjadi yang terbaik setelah mengoleksi 9 emas, 3 perak dan 4 perunggu. Runner up dan peringkat kedua dipersembahkan Inti Bayangan Jakarta dengan raihan 8 emas, 3 perak, 2 perunggu dan Rajawali Sakti Kepala Gading Jakarta dengan raihan 5 emas, 2 perunggu.
Sementara kategori Kejuaraan Open Wushu Taolu Senior yang memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta, juara umumnya adalah DKI Jakarta dengan koleksi 10 emas, 5 perak, 3 perunggu. Untuk runner up disabet Jatim dengan 3 emas, 3 perak dan 2 perunggu dan peringkat ketiga didudukui Wushu Kabupaten Bogor dengan koleksi 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu.
Ketua Pengprov Wushu DKI Jakarta Gunawan Tjokro mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih telah dipercaya PB WI sebagai tuan rumah kejuaraan kali ini. Gunawan Tjokro berharap event event lain yang akan dilakukan di provinsi lain kedepan akan lebih baik lagi dari apa yang kami lakukan sekarang,” kata Gunawan.
Gunawan juga menyebutkan akan sulit untuk mengembangkan suatu organisasi tanpa ada nya kerjasama antara semua stakeholder atau pemangku kepentingan di dalamnya. Karena itu, butuh sinergi seluruh stakeholder agar perkembangan organisasi bisa lancar dan cepat. Inilah yg sudah dilakukan oleh ketum PBWI dan berhasil sehingga semua insan wushu bangga menjadi bagian dari PBWI.
Sekjen PB WI Ngatino bercerita, kejuaraan kali ini dinilai dadakan. Pihaknya menunjuk DKI Jakarta sebagai tuan rumah dalam waktu tiga bulan sebelum acara digelar. “Panitia menunjuk DKI selaku tuan rumah saat PON Papua dan hanya waktu yang tidak lebih dari tiga bulan, ternyata DKI siap melakukannya,” ungkap Ngatino.
Kejuaraan ini juga berhasil atas dukungan dari Kemenpora dan seluruh pihak, karena semula hanya akan mempertandingkan Final Stage saja. “Namun berkat keterlibatan dari teman-teman dan pengurus, akhirnya ada empat kegiatan yang dilakukan. Selamat kepada para pemenang dan yang belum menang, masih ada waktu. Selamat juga kepada peraih juara umum masing-masing kategori,” kata Ngatino.
Deputi IV Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga Kemenpora Chandra Bhakti, dalam sambutan penutupan mengatakan bahwa kejuaraan Indonesia Wushu All Games 2021 dapat berlangsung secara aman, lancar dan suksea. “Tentunya juga melahirkan calon atlet yang akan jadi harapan kita semua untuk mencapai prestasi dunia,” kata Chandra.
Seperti yang disampaikan Menpora Zainudin Amali pada waktu pembukaan, lanjut Chandra Bhakti, wushu masuk salah satu cabor di Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Hal ini menurut dia, perlu diapresiasi setinggi-tingginya.
“Kami sangat mengapresiasi dengan penyelenggaraan wushu, dimana saya lihat secara langsung prestasi atlet usia muda sudah terlihat. Tentu ini akan jadi tolok ukur bahwa wushu akan jadi contoh bagi cabor lain yang berhasil melakukan pembinaan dengan baik,” ungkap Chandra Bhakti.
Pihaknya juga menggarisbawahi apa yang disampaikan Ketua Pengprov WI DKI Gunawan Tjokro, bahwa harus ada sense of belonging atau rasa kepemilikan dari para stakeholder. “Tanpa ada rasa memiliki, sudah pasti dapat kita simpulkan pembinaan tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, sejak ada Pak Airlangga, dengan ketokohan beliau, dan hadirnya Pak Manila sebagai bapak wushu Indinesia, semua sudah memberikan hasil konkret dengan pembinaan untuk kemajuan wushu Indonesia,” ungkapnya.
Chandra juga berharap sepuluh tahun ke depan wushu bisa jadi salah satu olahraga yang dipertandingkan di ajang Olimpiade. “Sehingga hasil hari ini membuktikan bahwa atlet kita akan memberikan kontribusi emas Olimpiade. Kami juga berharap wushu punya TC tersendiri, mungkin Kemenpora akan berbagi fasilitasi,” katanya.