Ini Cara Mendeteksi Jantung Secara Ilmiah, Bukan Masukkan Tangan ke Air Dingin

Jakarta, Gempita.co – dr Ivan Noersyid, SpJP, dokter spesialis jantung dari RS Awal Bros Bekasi Timur, menyarankan untuk lebih sadar atas berbagai faktor risiko dari penyakit jantung.

Misalnya, untuk penyakit jantung koroner, faktor risikonya meliputi usia di atas 40 tahun, memiliki penyakit diabetes melitus atau hipertensi, obesitas, meminum alkohol dan merokok.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Sementara itu, gejala dari penyakit jantung antara lain ialah nyeri pada dada atau rasa berdebar-debar. Selain mengetahui faktor risiko, cara termudah untuk mengecek kesehatan jantung adalah dengan memeriksa nadi sendiri dan denyut nadi normal mencapai 60-100 kali per menit.

Selain itu, terkait dengan jari tangan yang berubah warna menjadi memerah dan membiru, Ketua Departemen Informasi Komunikasi dan Pengabdian Masyarakat PP PERKI dokter Sony Hilal menjelaskan bahwa kondisi jari tangan yang memerah merupakan reaksi normal setelah tangan dimasukkan ke dalam air dingin.

Hal tersebut merupakan reaksi dari pembuluh darah yang berusaha untuk menghangatkan tubuh dengan melebarkan pembuluh darah yang sebelumnya mengecil, sehingga darah akan kembali menuju jari-jari tangan.

Dan apabila jari tangan tidak memerah, artinya tidak terjadi proses penghangatan dan diameter pembuluh darah juga tidak melebar.

Dikutip dari RRI.co.id, maka dapat disimpulkan jika  informasi terkait mendeteksi kesehatan jantung dengan memasukkan tangan ke dalam air dingin selama 30 detik ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

Faktanya, dokter spesialis jantung dari RS Awal Bros Bekasi Timur mengatakan bahwa metode untuk mendeteksi penyakit jantung dengan menggunakan air es tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali