Gempita.co – Jamaah umrah Indonesia mengeluh karena akomodasi yang dijanjikan diubah sepihak dengan alasan tarif hotel melonjak.
Beberapa mutawif di Makkah dan Madinah mengungkapkan, tarif hotel bintang lima yang biasanya sekitar 400 Saudi Riyal (SAR) kini naik sampai 300 persen, menjadi minimal 1.200 SAR.
Aris Merisdel Muslim dari biro penyelenggara umrah dan haji Garuda Abadi, mengungkapkan bahwa kamar-kamar hotel bintang lima dan masuk ring satu (paling dekat ke Masjidilharam) yang dipesannya, dinyatakan tidak ada lagi. Ia harus berhadapan dengan jemaah yang resah dan kecewa, dan dalam waktu singkat harus mencari hotel pengganti.
Aris sudah mengantisipasi ini dan sengaja memesan kamar hotel melalui pihak ketiga. Setelah adu mulut, pihak hotel yang enggan berhadapan dengan pihak ketiga akhirnya memberikan semua kamar pesanan Aris. Dua jam kemudian, semua jemaah mendapat kamar. “Saya masih disayang Allah sehingga jemaah saya tidak terlantar,” cetus Aris diiringi helaan nafas lega.
Penyelenggara umrah menuding pengelola hotel membatalkan pesanan secara sepihak dan menaikkan tarif. Permintaan yang tinggi mendorong pihak hotel menjual kamar-kamar yang sudah dipesan ke pihak yang mau membayar lebih tinggi. Pihak hotel tidak mau berbicara soal ini.
Sumber: voa