Laporan BI, Jumlah Uang Beredar Melambat
KBRN, Jakarta: Pertumbuhan uang beredar di masyarakat mengalami perlambatan di bulan Mei 2021. Meski demikian likuiditas perekonomian masih terjaga.
Laporan Bank Indonesia yang dirilis pada Selasa (22/6/2021) menunjukkan jumlah uang beredar (M2) pada Mei 2021 sebesa Rp6.994,9 triliun atau tumbuh 8,1%. Pertumbuhan itu melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,5% .
Laporan BI menyebutkan, perlambatan terjadi pada mayoritas komponen uang beredar ( M1) berupa uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral yaitu giro berdenominasi Rupiah, serta uang kuasi (mencakup mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing).
Pertumbuhan M1 pada Mei 2021 tercata 12,6%, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan April 2021 sebesar 17,4%. Pertumbuhan uang kuasi juga melambat, dari sebesar 9,7% pada bulan sebelumnya menjadi 6,8% pada Mei 2021.
“Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan M2 pada Mei 2021, terutama dipengaruhi oleh perlambatan aktiva bersih. Faktor aktiva luar negeri bersih tumbuh 6,4%, melambat dibandingkan 10,7% pada April 2021. Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh 61,4% , lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 45%, Selain itu, pertumbuhan kredit tercatat -1,3%, meskipun terus menunjukkan perbaikan dibandingkan pertumbuhan Maret dan April 2021 masing-masing sebesar -3,7% dan -2,4%,” demikian penjelasan BI terkait melambatnya pertumbuhan uang beredar di bulan Mei kemarin.