Jakarta, Gempita.co –Sebanyak 85 persen masyarakat yang terpapar virus Covid-19 varian Omicron berhasil sembuh.
Demikian ditegaskan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), Siti Nadia Tarmizi.
Dia menambahkan, masyarakat harus mengikuti program vaksinasi massal agar kekebalan tubuh meningkat. Setelahnya, dia mendorong mereka semua tetap di dalam rumah dan tidak banyak keluar.
Dia menyebut, peningkatan kasus yang selama ini terus bermunculan merupakan alarm bagi Satgas Covid-19. Mereka harus diberikan semangat agar tidak stres saat bekerja di lapangan. Dia memastikan semua Satgas termasuk nakes sudah divaksin gelombang ketiga.
“Bagi pasien isoman selama saturasi di atas 95 persen tidak perlu khawatir. Kami juga mau melaporkan bahwa sebanyak 85 Pasien Omicron dinyatakan positif Omicron, ternyata mereka berhasil sembuh,” kata Nadia Tarmizi di Jakarta, Sabtu (5/2/2022).
Selanjutnya, dia mengajak masyarakat terus meningkatkan keamanan pandemi. Dia mengajak posko-posko pemantauan harus dihidupkan kembali untuk mengantisipasi gelombang covid-19 selanjutnya.
Omicron, kata Nadia Tarmizi memang sangat cepat penyebarannya. Gejalanya lebih ringan dengan tingkat kesembuhan juga sangat tinggi, sehingga, pasien positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan diimbau melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Oleh karena itu, dia memohon kepada masyarakat agar melindungi kesehatan masing-masing. Dia meminta agar segera ada konsultasi ke rumah sakit tersebut jika masyarakat mengalami kendala atau dana.
“Kalau ada gejala seperti batuk, flu, demam segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat. Kami sangat mendukung segala macam bentuk pengobatan lainnya,” pungkas Nadia Tarmizi.
Sebagai informasi, saat ini kasus positif corona di Indonesia terus melonjak. Ada 27.197 kasus baru positif corona yang dilaporkan pemerintah. Tambahan kasus tersebut membuat total positif Corona di Indonesia berjumlah 4.414.483 kasus. Dari jumlah itu, 115.275 merupakan kasus aktif.
Dari kenaikan kasus Covid-19 tersebut, Kemenkes RI mencatat beberapa di antaranya disebabkan varian baru Omicron.
*Berbagai Sumber