Gempita.co – Pakar metabolisme energi Sai Krupa Das dari Human Nutrition Research Center on Aging di Tuft University, Massachusetts, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa efek khas kafein adalah peningkatan energi.
Bagaimana kafein dapat memberi kita semangat dalam aktivitas kita? Ataukah ini hanya membantu melawan kelelahan setelah menjalani hari yang sibuk atau semalaman tanpa tidur?
Saat Anda mengonsumsi kafein, kafein diserap melalui saluran pencernaan ke dalam sistem peredaran darah. Ia selanjutnya menyebar ke seluruh tubuh Anda dan siap menyeberang ke otak Anda.
Tergantung pada individu, konsentrasi darah dapat mencapai puncaknya dari 15 menit hingga dua jam setelah dikonsumsi. Metabolisme kafein juga berbeda-beda untuk setiap orang dan membutuhkan dua hingga 12 jam untuk berkurang setengahnya.
Menurutnya, ketika konsentrasi darah memuncak, Anda mungkin merasakan efek khas kafein yaitu peningkatan energi.
Alasan munculnya fenomena ini adalah kafein memblokir reseptor di otak yang spesifik memediasi fungsi-fungsi penting. Ketika reseptor ini kembali bekerja seperti biasa, itu memperlambat aktivitas otak, menyebabkan timbulnya kantuk atau perasaan mengantuk.
Adanya kafein membuat reseptor penyebab rasa kantuk ini diblokir. Hal ini membuat pelepasan pembawa pesan kimia, atau neurotransmiter, terpengaruh. Dan, ini juga menghilangkan kelelahan dan meningkatkan kewaspadaan untuk sementara, seperti dikutip dari laman Tuft University melalui RRI.co.id, Minggu (11/9/2022).
Secara khusus, pemblokiran reseptor spesifik di ganglia basal mungkin menjadi kunci yang menghasilkan dorongan usai mengonsumsi kafein itu. Ganglia basal adalah wilayah otak yang terkait dengan sejumlah fungsi penting, seperti emosi, kesadaran, dan berbagai jenis pembelajaran.
Perlu dicatat, pada beberapa individu mungkin dapat menimbulkan kecemasan atau kegelisahan setelah mengonsumsi kafein. Hal ini mungkin mengimbangi manfaat dari efek energinya.