Gempita.co-Kapal Diamond Princess sudah seperti rumah sakit terapung setelah terkunci di Jepang sejak 3 Februari 2020 lalu. Para penumpang terpaksa harus dikarantina selama 2 minggu di atas kapal yang berlabuh di Yokohama, Jepang.
Dilansir Gempita.co dari SCMP, Jumat (21/2/2020), sebanyak 3.711 penumpang dan kru terjebak di sana setelah seorang penumpang yang turun di Hongkong dinyatakan positif virus corona baru atau dikenal dengan Covid-19 tersebut.
Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan 3 WNI yang ikut dikarantina di sana positif virus corona.
Wabah corona diyakini dimulai dari seorang pria berusia 80 tahun dari Hongkong. Pria itu naik ke kapal pada 20 Januari di Yokohama sebelum turun 5 hari kemudian di Hongkong, di mana dia dites positif.
Awalnya dia mencari petugas medis karena batuk-batuk. Kasus corona di kapal pesiar berbendera Inggris itu mencapai 545 kasus.
Kapal ini berlayar dalam 29 hari dari Singapura ke Yokohama, Jepang pada 9 Januari 2020. Kapal ini telah berhenti di 14 pelabuhan. Di antaranya adalah Kota Ho Chi Minh di Vietnam, Kobe dan Osaka di Jepang, dan Taipei di Taiwan.
Seorang ahli penyakit menular di University of Melbourne Kumar Visvanathan mengatakan kapal pesiar seperti Diamon Princess tidak dilengkapi alat-alat untuk mencegah penyebaran infeksi. Ia mengatakan meski tampaknya isolasi dalam kabin individu agak efektif, peningkatan jumlah infeksi simtomatik tampaknya menunjukkan infeksi aktif bahkan dengan tindakan pencegahan terbaik.
“Jadi sangat bergantung pada parisipasi individu dalam prosedur isolasi. Termasuk kebersihan pernapasan, etiket batuk, dan kebersihan tangan,” kata Kumar.(*)