Kasus Covid-19 Pertama Olimpiade Tokyo, Seorang Anggota Tim Uganda Langsung Diisolasi

Dua wanita memakai masker terlihat sedang berjalan di pusat Kota Tokyo dengan latar belakang logo Olimpiade, beberapa waktu lalu. Pemerintah Jepang mulai ragu bisa menyelenggarakan Olimpiade 2020 tahun ini. (AFP/DAILY MAIL)

Jakarta, Gempita.co – Seorang anggota tim Olimpiade Uganda dinyatakan positif COVID-19 saat tiba di Jepang.

Rombongan pertama yang tiba dari Uganda — kelompok beranggotakan sembilan orang, termasuk petinju, pelatih dan ofisial — mendarat di bandara Narita Tokyo, Sabtu. Mereka adalah tim kedua yang tiba setelah tim sofbol putri Australia pada 1 Juni.

Bacaan Lainnya

Namun, salah satu delegasi negara Afrika itu dinyatakan positif selama pemeriksaan di bandara, menurut pejabat pemerintah. Orang tersebut telah dites dua kali tetapi kondisinya tetap tidak diketahui, media lokal melaporkan.

“Saya mendengar orang itu telah diisolasi berdasarkan peraturan,” kata petugas operasional Olimpiade Tokyo 2020, Hidemasa Nakamura, dikutip dari AFP, Minggu, menambahkan ia berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap kasus COVID-19.

NHK melaporkan rombongan pertama Uganda semuanya telah divaksinasi dan dites negatif COVID-19 di Uganda sebelum mereka datang ke Jepang.

Tim itu semula dijadwalkan tiba di Jepang pada 16 Juni, namun penerbangan mereka dibatalkan menyusul lonjakan kasus COVID-19 di Uganda, menurut media setempat.

Rombongan Uganda lainnya telah meninggalkan bandara menuju Osaka, Jepang barat, di mana mereka akan berlatih menjelang Olimpiade.

Ini adalah kasus pertama yang menunjukkan hasil tes positif COVID-19 di antara kedatangan kontingen Olimpiade dari luar negeri.

Pekan lalu penyelenggara merilis pedoman “playbook” pencegahan penyebaran virus untuk para atlet sebagai bagian dari upaya mereka untuk menyelenggarakan Olimpiade dengan aman meskipun pandemi belum terkendali.

Penyelenggara mengatakan akan menggelar pertemuan virtual bersama pemerintah, Senin, untuk membahas berapa banyak penonton domestik yang diizinkan hadir, jika memang demikian, dengan batasan saat ini hingga 10.000 orang.

Nippon Television mengatakan penyelenggara sedang mempertimbangkan untuk menetapkan batas jumlah penonton, termasuk tamu dan ofisial, yakni 20.000 orang untuk acara pembukaan pada 23 Juli.

Dilansir dari Antaranews, penonton dari luar negeri sudah dilarang menghadiri acara yang telah ditunda selama satu tahun tersebut.

Pos terkait