Kemenkes: Penularan Cacar Monyet Berkaitan dengan Hubungan Seksual

Cacar Monyet
Ilustrasi Cacar Monyet

Gempita.co – Penyakit cacar monyet menurut Direktur Suveilans dan Kekarantinaan Kesehatan, Kemenkes RI, Achmad Farchanny berkaitan erat dengan perilaku manusia dalam hal hubungan seksual.

“Karena memang penularannya semua yang positif ada riwayat hubungan seksual. Korbannya terbanya pria dewasa,” katanya dikutip dari Pro3 RRI, Senin (30/0/2023).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ia menyebut per Minggu (29/10/2023) jumlah kasus positif masyarakat terjangkit cacar monyet sebanyak 24 orang. Dan kasusnya tersebar di beberapa wilayah Indonesia, seperti Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Semua yang dinyatakan positif mengidap cacar monyet diketahui adalah laki-laki dewasa. Hal itu ditemukan ketika Kemenkes bersama dengan dinas kesehatan wilayah melakukan uji tes kesehatan bagi mereka yang bergejala.

“Makanya itu, pentinya kita melakukan pencarian aktif, sehingga semua kasus-kasus yang kita temukan positif cacar monyet ini bisa ditangani lebih lanjut. Dan dapat mencegah penyebaran yang lebih luas lagi,” katanya kembali.

Oleh karena itu,  Farchanny menegaskan bahwa dalam hal ini Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat perlu diimplementasikan lebih jauh. Baik itu Pola Hidup Bersih, dan Sehat di rumah, maupun lingkungan luar rumah lainnya.

“Jadi orang-orqng yang sedang menderita gejala seperti cacar ini, sebaiknya segera mengisolasi mandiri. Hal itu untuk menghindari agar tidak kontak dengan anggota keluarganya atau kontak erat dengan masyarakat lainnya,” kata Farchanny, menjelaskan.

Ia juga menegaskan untuk para orangtua untuk sedini mungkin memberikan pembelajaran mengenai pendidikan seksual. Yakni, pendidikan seksual yang berdasarkan nilai-nilai agama.

Hal tersebut dilakukan agar siapapun itu masyarakatnya bisa mengetahui terkait dengan hubungan seksual yang aman sejak dini. Sebab, penyakit cacar monyert ini sangat berkaitan erat dengan perilaku manusia, khusunya perilaku seksual.

“Penyakit ini sangat berkaitan erat dengan perilaku, khususnya perilaku seksual. Jadi, saya mengimbau kepada keluarga, orangtua untuk sedini mungkin bisa memberikan pembelajaran mengenai pendidikan seksual berdasarkan nilai-nilai agama,” katanya.

“Kemudaian PHBS juga, jangan lupa cuci tangan pakai sabun, dan menggunakan handsanitiser itu masih menjaadi utama. Hal itu untuk kita terhindar dari penyakit-penyakit yang bersumber dari virus dan bakteri yang menempel di kulit,” ujar Farchanny, menambahkan.

 

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali