Kepala BNPT Boy Rafli: Jangan Ada Lagi Masyarakat yang Termarjinalkan, Demi Wujudkan Indonesia Harmoni

Gempita.co-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT) RI, Komjen Pol Boy Rafli Amar menginginkan agar tidak ada lagi masyarakat di Indonesia yang termarjinalkan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Boy Rafli dalam kegiatan diskusi bertema “Dialog Kebangsaan Kemandirian Ekonomi Membangun Indonesia Harmoni”, di kawasan kuliner, Warung NKRI di D’Light One Foodcourt di wilayah Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (20/1).

Bacaan Lainnya

Kepala BNPT RI, Komjen Boy Rafli menyampaikan, adanya perang Rusia-Ukraina dinilai sangat mengganggu perekonomian dunia. Sedangkan Indonesia masih cukup kuat pada fundamental ekonomi dan cukup bagus.

“Indonesia tetap bisa tumbuh kuat memiliki ketahanan ekonomi yang cukup bagus. Seperti halnya adanya pertumbuhan perekonomian, pertokoan dan kawasan kuliner yang tumbuh di wilayah Ceger, Jakarta Timur yang juga bagian dari Indonesia,” ujar Boy Rafli.

Dia mengungkapkan, hingga saat ini terorisme masih menjadi permasalahan serius di seluruh dunia, dikarenakan adanya virus ideologi intoleransi dan radikal. Untuk itu, jajaran BNPT mengupayakan adanya vaksin untuk menghadapi permasalahan itu. Seperti dengan menyebarkan virus toleransi wawasan kebangsaan, Pancasila, keagamaan, dan transformasi pembangunan kesejahteraan, membangun perekonomian.

“Agar masyarakat yang termarjinalkan tidak ada lagi, agar mereka yang melawan pemerintah dan negara tidak ada lagi. Dan agar tidak ada lagi bom bunuh diri,” tandas Boy Rafli yang juga pembicara saat diskusi, berdialog bersama warga sekitar sekaligus meresmikan Warung NKRI di D’Light One Foodcourt di kawasan Ceger, Cipayung, Jumat sore.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Boy Rafli menuturkan, tidak ada alasan untuk tidak mencintai bangsa ini. Indonesia adalah bangsa yang besar. Dia pun mengajak kepada seluruh stakeholder, rakyat Indonesia dan pemerintah untuk sama-sama memperkuat narasi kebangsaan.

“Bukan ciri bangsa Indonesia untuk mengadu domba dan menyebarkan narasi buruk di media sosial,” tegas Boy Rafli mengenakan peci hitam.

Dia pun mengingatkan kepada netizen dapat bijak menggunakan media sosial, bagaimana memanfaatkan teknologi pada dunia maya dengan baik, agar tidak dimanfaatkan oleh pelaku intoleransi maupun radikal. “Jangan berprilaku seperti teroris,” pesan Boy Rafli.

Lebih jauh, sesuai tema dialog pada hari ini, sambung Boy Rafli, BNPT RI terus berkomitmen mewujudkan Indonesia Harmoni, salah satu aspek yang dibutuhkan adalah kemandirian ekonomi. Sebab sejatinya, ketidakstabilan ekonomi dapat menjadikan salah satu alasan seseorang menjadi mudah terpengaruh dan terjerumus pada paham radikal terorisme.

Maka dari itu, BNPT RI mendedikasikan Warung NKRI D’Light One sebagai solusi penyelesaian masalah kemandirian ekonomi, khususnya bagi masyarakat yang rentan terpapar.

Selain menjadi wadah pembangunan ekonomi, Warung NKRI juga merupakan wadah dialog kebangsaan yang berkelanjutan dan sarana reintegrasi sosial sekaligus program pemberdayaan kelompok bagi mitra-mitra deradikalisasi.

Diharapkan, 20 Warung NKRI yang tersebar di seluruh Indonesia dapat mempersiapkan warga negara yang tangguh, tanggap dan siaga dari paham dan tindakan intoleransi, anarkisme, radikalisme dan terorisme. Serta terbangunnya solidaritas bangsa yang setara, aktif, lintas kultur, dan non eksklusif.

“Dengan diresmikannya Warung NKRI ke-20 yang bertempat di kawasan kuliner Ceger, Cipayung ini juga sebagai sarana dalam mewujudkan kemandirian ekonomi di Indonesia,” pungkas Boy Rafli.

 

 

Pos terkait