Koperasi Semakin Dipercaya Masyarakat, Bekal Terhadap Perekonomian Nasional

Jakarta, Gempita.co – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan tingkat kepercayaan masyarakat kepada koperasi terus naik. Ini menjadi bekal bagus bagi koperasi untuk memberikan sumbangan lebih signifikan terhadap  perekonomian nasional.

Karenanya kontribusi koperasi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) diharapkan naik menjadi 5,5 persen pada 2024 dibanding saat ini 5,2 persen.

Bacaan Lainnya

“Saya memberikan apresiasi kepada koperasi yang  melakukan RAT tepat waktu yang akan membuat tingkat kepercayan masyarakat akan naik. Khususnya, kepada  KSP Kodanua yang merupakan koperasi grade A yang secara disiplin melakukan RAT tiga tahun berturut-turut,” ujar Teten, saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke 43  Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kodanua Tahun Buku 2020 di Jakarta, Senin (15/3)

Turut hadir dalam RAT tersebut Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi, Ketua IKSP (Induk Koperasi Simpan Pinjam) Andy Arslan Djunaid, Ketua Umum KSP Kodanua, HR Soepriyono dan jajaran pengurus, serta 200 anggota KSP Kodanua yang merupakan perwakilan dari sekitar 5 ribu anggota KSP tersebut.

Teten memaparkan, pandemi covid-19 memang  memberikan dampak pada perekonomian nasional, termasuk  koperasi.

“Namun satu hal yang saya syukuri, waktu di awal-awal pandemi  ada ketakutan terjadi rush money atau penarikan dana secara masif. Kebetulam saat itu ada beberapa koperasi besar yang gagal bayar. Tapi alhamdulillah itu tak terjadi, apalagi setelah para pengurus menunjukkan bahwa aset yang dimiliki koperasi mencukupi,” ujar Teten.

Teten menjelaskan, koperasi di Indonesia sudah cukup baik dan menunjukkan azas kekeluargaan yang menjadi pilar koperasi serta kepercayaan masyarakat dan sangat penting dalam menghadapi masa masa sulit.

“Saat ini tingkat pengangguran meningkat, kesejahteraan masyarakat menurun, omset usaha juga turun. Hal-hal seperti ini yang mungkin harus kita hadapi bersama-sama. Bukan di Indonesia saja, tapi juga di banyak negara. Malah dibanding negara lain kita lebih baik. Kemarin pertumbuhan kita minus 2,4 persen sedang India minus 8 persen dan diprediksi Indonesia yang paling cepat dalam proses pemulihan, asalkan vaksinasi yang tengah dilakukan saat ini harus terselenggara dengan baik,” kata Teten.

Teten menambahkan, Pemerintah menilai pada kuartal 1 dan 2 tahun 2021 ini, ekonomi belum normal. Karena itu program tahun 2020 akan dilanjutkan pada tahun 2021 yang merupakan tahun pemulihan ekonomi.

“Kuncinya adalah sejauh mana kita bisa mengatasi Covid-19. Tahun ini juga awal pelaksanaan UU Cipta Kerja berikut dengan PP Nomor 7 Tahun 2021 untuk implementasinya. Saya optimis ini akan bisa mengakselerasi pertumbuhan Koperasi dan UMKM di Indonesia,” tegas Teten.

Loyalitas Anggota

Sementara itu, Ketua Umum KSP Kodanua, HR Soepriyono mengatakan, meskipun pandemi telah membuat kinerja KSP Kodanua menurun, berkat loyalitas dan kepercayaan anggota, kinerja KSP Kodanua masih mencatatkan SHU (Sisa Hasil Usaha) positif pada  tahun 2020 atau sebesar Rp1,27 miliar, lebih rendah dibanding SHU tahun buku 2019 sebesar Rp1,8 miliar.

Pinjaman kepada anggota juga masih lumayan tinggi di mana pada tahun 2020, jumlah pinjaman ke anggota mencapai Rp154,2 miliar. Sedangkan aset koperasi hanya menurun sedikit dari Rp153,9 miliar menjadi Rp147,2 miliar pada 2020.

“Saat ini KSP Kodanua sudah memiliki 22 cabang di empat provinsi. Kami melayani pinjaman dari Rp500 ribu, sampai dengan Rp2,5 miliar,” tambah Soepriyono.

Ketua IKSP Andy Arsnal Djunaid  menambahkan Vaksinasi Covid-19 saat ini diharapkan mampu membangkitkan lagi perkonomian nasional dan koperasi akan mengambil peran di dalamnya.

“Koperasi harus kembali pada jati diri koperasi. Jiwa dan semangat berkoperasi dari, oleh, dan untuk anggotanya, menjadi kunci utama menghadapi tantangan global. Bahwa modal dasar koperasi berasal dari anggota, oleh, dan seluruh produknya dimanfaatkan oleh anggota,” tandas Andy.

Pos terkait