Lagi, Gunung Merapi Luncurkan 6 Kali Guguran Lava Pijar

Gempita.co-Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meluncurkan Guguran Lava Pijar. Dalam 12 jam, teramati 6 kali Guguran Lava Pijar ke arah barat daya.

Dari periode pengamatan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada Jumat (15/4/2022) sejak pukul 00.00-12.00 WIB, visual Gunung Merapi teramati cuaca cerah dan berawan pada malam hingga pagi. Kemudian, berawan dan mendung pada pagi hingga siang.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara, selatan, dan barat. Suhu udara 15-18°C, kelembaban udara 67-92%, dan tekanan udara 569-688 mmHg. Kemudian, pada pagi hingga siang angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 21-27°C, kelembaban udara 72-86%, dan tekanan udara 566-716 mmHg.

Sejak 00.00-06.00 WIB, secara visual Gunung Merapi tampak jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 200-250 meter di atas puncak kawah. Kemudian pada 06.00 -12.00 WIB, Gunung Merapi tampak kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

BPPTKG Yogyakarta mengamati 6 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer (2.000 meter). Dari data kegempaan terekam kegempaan Guguran terjadi sebanyak 76 kali,  Hembusan sebanyak 1 kali, Hybrid/Fase Banyak sebanyak 14 kali.

Hingga kini, tingkat aktivitas Gunung Merapi ditetapkan pada Level III (Siaga). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

BPPTKG juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali