Malaysia Stop Vaksin Sinovac, Ada Apa?

Ilustrasi/Foto: ugm.ac

Gempita.co – Disaat Eropa dan AS mulai menikmati pemulihan, kasus Covid-19 kian menggila di Asia Tenggara.

Pasalnya, negara-negara di Asia Tenggara selama ini paling aktif mendapatkan sokongan vaksin Sinovac, seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, Thailand dan Singapura.

Bacaan Lainnya

Di Malaysia, Kementerian Kesehatan pada Jumat (16/7/2021) menyatakan akan menghentikan penggunaan Sinovac dan pihaknya telah memberikan persetujuan bersyarat untuk penggunaan darurat pada vaksin Covid-19 jenis lainnya seperti Sinopharm, Johnson & Johnson, Sputnik V dan Moderna.

Vaksin Sinopharm di Malaysia didaftarkan oleh perusahaan farmasi Duopharma, kata direktur jenderal kesehatan Noor Hisham Abdullah dalam sebuah pernyataan.

Duopharma sebelumnya telah mengumumkan kesepakatan untuk memasok pemerintah Malaysia dengan 6,4 juta dosis vaksin Sputnik V buatan Rusia.

Pihak berwenang juga telah memberikan persetujuan bersyarat untuk vaksin Janssen Covid-19 yang dibuat oleh pembuat obat AS Johnson & Johnson dan diproduksi di Belgia, kata Dr Noor Hisham.

Malaysia sebelumnya telah menyetujui batch vaksin Janssen lainnya yang telah diberi lampu hijau untuk penggunaan darurat oleh WHO.

Persetujuan datang sehari setelah kementerian kesehatan Malaysia mengatakan, mereka akan berhenti memberikan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac China setelah pasokannya berakhir, karena memiliki jumlah vaksin lain yang cukup untuk programnya.

Pfizer-Moderna Hasilkan Antibodi Lebih Banyak Dibandingkan Sinovac

Sebuah riset yang dilakukan di Hongkong menemukan Vaksin Covid-19 produksi BionTech, yaitu Pfizer dan Moderna, terbukti menghasilkan antibodi 10 kali lebih banyak dibandingkan vaksin Sinovac.

Riset itu menemukan adanya kesenjangan substansial dalam jumlah antibodi yang dikembangkan dengan menggunakan metode messenger RNA (mRNA) dan vaksin yang sudah tidak aktif atau inaktivasi terhadap Covid-19.

Sumber: TNT

Pos terkait