Gempita.co – Bom bunuh diri menewaskan sembilan prajurit di distrik Bannu Pakistan, kemarin.
Seorang pengebom yang mengendarai sepeda motornya masuk dalam konvoi militer dan meledakkan diri, demikian disampaikan oleh pasukan militer dan pejabat setempat.
Pakistan telah menyaksikan peningkatan kegiatan militan yang signifikan sejak Taliban kembali berkuasa di tetangga mereka, Afghanistan, dua tahun yang lalu.
Serangan-serangan telah meningkat di sepanjang wilayah perbatasan.
Di distrik yang terletak 61 kilometer dari perbatasan Pakistan dan Afghanistan, seorang pembom bunuh diri yang mengendarai sepeda motor meledakkan dirinya, dijelaskan oleh media militer.
Wilayah perbatasan yang sulit ini sudah lama menjadi tempat aktivitas militan, dengan kelompok garis keras seperti Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).
Ini merupakan bagian dari kelompok Taliban Pakistan, memanfaatkan perbatasan yang kurang terjaga untuk menghindari deteksi dan melancarkan serangan.
Seorang “pelaku bom bunuh diri yang mengendarai sepeda motor meledakkan dirinya” di distrik Bannu, Pakistan, 61 kilometer (38 mil) dari perbatasan, kata sayap media militer,” ujar menteri provinsi Feroze Jamal Shah kepada AFP.
Tentara Pakistan mengonfirmasi bahwa lima prajurit lainnya terluka dalam serangan di dekat kota Jani Khel. Namun, Shah menyebutkan jumlah korban mencapai 20 orang.
Perdana Menteri Sementara Pakistan, Anwaar-ul-Haq Kakar, mengutuk insiden tersebut sebagai tindakan teroris yang pengecut.
TTP dianggap sebagai ancaman terbesar di wilayah tersebut, dan Islamabad berpendapat bahwa para pejuang TTP menemukan tempat aman di Afghanistan.
Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok ini telah melancarkan serangan terhadap petugas keamanan, termasuk anggota polisi.