Gempita.co – Pukul 07.10 WIB pada hari Minggu 8 Oktober 2023 pagi, menurut situs pemantau kualitas udara IQAir77, Kota Jakarta menduduki peringkat kedua sebagai daerah dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Indeks kualitas udara (air quality index/AQI) Jakarta mencapai angka 170, masuk dalam kategori tidak sehat. J
Jakarta berada di bawah Kuala Lumpur, Malaysia, yang menjadi peringkat pertama dengan angka AQI sebesar 172.
Setelah Jakarta, kota dengan kualitas udara terburuk berikutnya adalah Delhi, India, dengan angka 163, diikuti oleh Dhaka, Bangladesh, dengan angka 161, dan di kemudian hari oleh Kuwait City, Kuwait, dengan angka 158.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melaporkan bahwa secara keseluruhan, kualitas udara di wilayah ini sejak Sabtu pukul 15.00 WIB hingga Minggu pagi pukul 07.00 WIB juga berada dalam kategori tidak sehat.
Angka indeks standar pencemaran udara (ISPU) per jam dengan konsentrasi partikel halus penyebab polusi (PM 2,5) tertinggi mencapai 131 di Lubang Buaya, sementara daerah lainnya memiliki rata-rata tingkat ISPU yang juga tidak sehat, seperti Bundaran Hotel Indonesia (96), Kebun Jeruk (83), Kelapa Gading (97), dan Jaga Karsa (83).
Indeks kualitas udara yang tinggi di Jakarta disebabkan oleh tingginya konsentrasi PM2,5, yang saat ini telah mencapai 18,4 kali lipat lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sumber: IQ Air, Antaranews
