Pajak Penyumbang Terbesar, Sri Mulyani: APBN Maret 2022 Surplus Rp 10,3 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Pemerintah Tambah Anggaran Jadi Rp 695,2 Triliun. (Foto: Antara)

Gempita.co – APBN Indonesia hingga akhir Maret 2022 surplus sebesar Rp10,3 triliun atau 0,66 Persen dari GDP.

Surplus APBN di bulan Maret berasal dari realisasi pendapatan negara sebesar Rp 501 triliun, sedangkan belanja negara sebesar Rp 490,6 triliun.

Bacaan Lainnya

Penerimaan negara berasal dari penerimaan perpajakan sebesar Rp401,8 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp99,1 triliun.

“Keseimbangan primer kita pada akhir Maret 2022, bahkan surplus Rp 94,7 triliun. Ini suatu prestasi yang luar biasa, karena tahun lalu defisit Rp 65,3 triliun. Artinya pembalikan 245 persen secara cepat dan kuat. Demikian pula total keseimbangan, APBN kita sampai akhir Maret masih surplus Rp 10,3 triliun. Tahun lalu, di bulan Maret, kita defisit sebesar Rp 143,7 triliun,” kata Menteri Keuangan saat menyampaikan realisasi APBN Maret 2022, Rabu ( 20/4/2022).

Selain surplus, tambah Sri Mulyani, masih ada sisa anggaran lebih sebesar Rp149,7;triliun.

“Surplus APBN menggambarkan  kondisi kesehatan APBN yang semakin pulih. Ini merupakan pertanda bagus, karena APBN dibutuhkan sebagai shock-absorber atau melindungi masyarakat dan melanjutkan program pemulihan ekonomi. Sehingga kesehatan APBN harus benar-benar dijaga,” tukas Menkeu.

Meski demikian, masih ada ancaman yang mesti diwaspadai yang dapat menimbulkan risiko tinggi pada APBN. Situasi geopolitik yang memicu kenaikan harga energi dan pangan, dapat menyebabkan meningkatnya subsidi yang dapat mempengaruhi kondisi APBN di masa mendatang.

“APBN harus hadir untuk membantu masyarakat baik dalam bentuk subsidi maupun kompensasi yang memang akan mengalami kenaikan cukup tajam,” pungkas Menkeu.

Pos terkait