Bangkok, Gempita.co – Thailand akhirnya mengumumkan lockdown, Jumat kemarin, diberlakukan di 10 provinsi mulai pekan depan.
Keputusan ini menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.
Warga di Kota Bangkok dan provinsi terdekatnya Nakhon Pathom, Nonthaburi, Pathum Thani, Samut Prakan dan Samut Sakhon, Narathiwas, Pattani, Songkhla dan Yala di ujung selatan telah disarankan untuk tinggal di rumah mulai Senin dan hanya pergi keluar bila perlu.
Asisten juru bicara CCSA, Apisamai Srirangsan, menegaskan bahwa jam malam akan diberlakukan antara pukul 9 malam dan 4 pagi di sepuluh wilayah ini karena pemerintah memperketat pembatasan di daerah berisiko tinggi.
“Namun, warga masih dapat meninggalkan rumah mereka dalam keadaan darurat, pekerjaan atau kunjungan medis,” jelasnya sebagaimana dilaporkan CNA.
Lembaga pendidikan di provinsi-provinsi tersebut diharuskan untuk melakukan kelas online saja. Pos pemeriksaan dan patroli akan dibentuk oleh unit keamanan untuk memastikan pergerakan publik minimal.
Untuk Bangkok dan provinsi terdekatnya, swalayan dan pasar harus tutup dari jam 8 malam hingga jam 4 pagi. Pemerintah juga memerintahkan penutupan sementara pertokoan dan mal komunitas di enam provinsi ini, kecuali bagian supermarket dan farmasi, restoran dan kafe, bank, serta area yang ditetapkan untuk program vaksinasi nasional, yang akan dapat beroperasi hingga jam 8 malam.
“Restoran dapat tetap buka sampai jam 8 malam tetapi perlu ditekankan bahwa tempat-tempat ini tidak akan diizinkan untuk menawarkan layanan makan di tempat atau alkohol. Hanya layanan takeaway yang diizinkan,” kata Apisamai.
“Tempat-tempat yang dilaporkan rawan infeksi perlu ditutup. Ini termasuk bisnis pijat dan spa dan pusat kecantikan, ”tambahnya.
Mulai Senin, baik sektor publik maupun swasta di Bangkok dan provinsi-provinsi terdekat diharuskan untuk menerapkan aturan kerja dari rumah secara maksimal sementara transportasi umum akan melihat layanan terbatas. Pertemuan sosial juga akan dibatasi untuk lima orang di daerah-daerah ini.
Thailand menghadapi gelombang infeksi Covid-19 terburuk, yang telah membebani sistem perawatan kesehatan dan tenaga medisnya. Jumlah kasus harian telah mencapai ribuan selama beberapa minggu di tengah laporan varian Delta yang sangat menular dari virus corona.
Negara ini telah mencatat 288.643 kasus dan 2.440 korban meninggal sejak gelombang ketiga infeksi dimulai pada April, ketika sebuah klaster ditemukan di klub malam kelas atas di Bangkok.
Pada hari Jumat, CCSA melaporkan 9.276 kasus baru dan 72 kematian baru. Bangkok dan provinsi terdekatnya menyumbang 4.754 kasus atau 51 persen dari infeksi baru, tidak termasuk yang ada di penjara.
Secara nasional kasus Covid-19 di Thailand berada di angka 317.506, dengan 2.534 kematian.
Sumber: ATN