Pemerintah Kucurkan Insentif Pariwisata Rp298 miliar

Jakarta, Gempita.co – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) menyatakan pemerintah akan mengucurkan insentif untuk sektor pariwisata sebesar Rp298 miliar demi mencapai target 736.000 wisatawan mancanegara (wisman).

Menteri Parekraf Wishnutama Kusubandio mengungkapkan, pemerintah akan menyasar turis dari Australia, Amerika, dan Eropa atau selain dari China. Hal ini terkait dengan ditutupnya penerbangan dari dan menuju China imbas coronavirus.

Bacaan Lainnya

Menurut Wishnutama, target pasar yang baru disasar pemerintah ini diharapkan bisa melakukan spending yang cukup besar di Indonesia. Dari 736.000 wisman yang ditargetkan, devisa yang dihasilkan bisa mencapai sekitar Rp13 triliun.

“Kurang lebih kita targetkan yang ASPA (Average Spending per Arrival) di atas US$1.700 per kunjungan, sehingga akan mempunyai dampak ekonomi yang besar buat Indonesia,” ujar Wishnu usai mengikuti rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, dilansir dari setkab.go.id, Selasa (25/2).

Lebih lanjut, Wisnu juga menjelaskan pemerintah telah memberikan insentif untuk tarif penerbangan hingga 50% dari harga tiket. Selain itu, kata dia, Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp147 miliar di 25 daerah akan dialihkan 96% yang berkaitan dengan industri pariwisata agar dapat menggerakan ekonomi masyarakat.

“Angka daripada DAK yang available begitu juga kita harapkan mempunyai dampak terhadap pariwisata. Jadi secara umum demikian,” ujar dia.

Insentif penerbangan

Sebelumnya, pemerintah resmi memberikan insentif untuk tiket pesawat sebagai upaya penyelamatan sektor pariwisata akibat wabah coronavirus.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan insentif ini setara dengan 30% tarif penerbangan total atau sekitar Rp550 miliar.

Novie menjelaskan, tidak hanya pemerintah, maskapai, pengelola bandara, operator navigasi, dan PT Pertamina (Persero) juga menggelontorkan insentif.

“Insentif diberikan oleh pemerintah kepada pelaku layanan langsung ke konsumen,” katanya.

Novie menuturkan, dengan insentif ini, maka terjadi penyesuaian harga tiket pesawat di setiap kelas. Untuk maskapai full service, dikenakan diskon 45%. Sementara untuk kelas penerbangan medium, diskon yang diberikan sebanyak 48%. Sedangkan untuk penerbangan murah atau low cost carrier (LCC) diskon yang diberikan mencapai 50%.

“Untuk full service, misalnya penerbangan Jakarta-Denpasar harganya Rp1 juta, maka dia dapat diskon Rp450.000 dari harga tersebut,” ujarnya.

Menurut Novie, diskon yang diberikan berlaku selama low season dari Maret 2020 hingga Mei 2020. Diskon tersebut juga hanya berlaku untuk 10 destinasi prioritas.

“Itu berlaku dalam jangka waktu tiga bulan pada saat low season. Tujuannya agar domestik punya daya beli tinggi. Karena dampak coronavirus sangat tinggi itu kenapa negara hadir memberi insentif,” jelasnya.

Adapun destinasi wisata yang diberi diskon adalah penerbangan menuju Batam, Denpasar, Jogja, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pandan, dan Tanjung Pinang.

Pos terkait