Perkuat Klaster Daya Saing, KKP Buka Peluang Wirausaha Olahan Udang di Kabupaten Sambas

FOTO: HUMAS DITJEN PDSPKP

Jakarta, Gempita.co – Tidak hanya fokus di sisi hulu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga telah menyiapkan aspek hilir produksi udang. Melalui program klaster daya saing, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk kelautan dan Perikanan (PDSPKP), menyiapkan sejumlah pelatihan guna meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berwirausaha di bidang pengolahan hasil perikanan.

Sebagai langkah awal, Ditjen PDSPKP menggelar pelatihan dan bimbingan teknis terhadap 35 orang yang terdiri dari pelaku usaha pengolahan, petambak udang, petugas penyuluh perikanan, PKK dan Dharma Wanita di Kabupaten Sambas, Kalimantan Tengah. Materi yang dibahas tentang teknologi pengolahan produk berbasis udang seperti olahan ebi furai dan tempura serta teknologi kemasan.

Bacaan Lainnya

“Jadi ketika produksi udang meningkat sesuai arahan Pak Menteri Kelautan dan Perikanan, masyarakat sudah siap berwirausaha yang akan mengolahnya menjadi produk bernilai tambah” ujar Direktur Jenderal PDSPKP, Artati Widiarti di Jakarta, Selasa (20/10).

Artati menambahkan, transfer teknologi pengolahan yang kekinian dan dibekali kemampuan untuk meraih sukses dimasa mendatang sangat penting bagi para pelaku usaha pengolahan skala kecil. Terlebih dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah mendorong penguatan jaminan usaha dan korporasi nelayan sebagai Proyek Prioritas Strategis. Salah satu fokusnya ialah penguatan dan peningkatan wirausaha.

“Diperlukan bimbingan agar wirausaha tumbuh, memiliki karakter yang kuat dan kemampuan dalam penguasaan usaha, baik kemampuan teknis dan non teknis maupun pengalaman sehingga dengan kedua hal tersebut kesuksesan dapat diraih,” tegas Artati.

Selain membuka peluang usaha, bimbingan teknis merupakan salah satu upaya KKP dalam mendorong kebangkitan ekonomi pasca pandemi sekaligus memperkuat kelangsungan usaha mikro kecil dan menengah secara cepat dan luas. Hal ini sejalan dengan program “Pasar laut Indonesia” KKP sebagai bagian dari Program Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Artati berharap, melalui Program Pasar Laut Indonesia, kompetensi dan kapasitas UMKM bisa meningkat,

“Dalam program ini terdapat fasilitasi dan bimbingan teknis dalam peningkatan kualitas SDM, peningkatan nilai tambah produk, peningkatan dan perluasan jangkauan pemasaran, penguatan kelembagaan usaha dan peningkatan akses pembiayaan,” jelas Artati.

Sementara Kepala Dinas Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sambas, Ilham Sehan mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, transfer teknologi pengolahan hasil kelautan dan perikanan memberikan gambaran peluang usaha sektor KP kepada masyarakat.

“Semoga dengan ini bisa memunculkan wirausaha baru di Kabupaten Sambas,” ujar Ilham.

Rusnah salah satu peserta merasa bersyukur ikut kegiatan ini, karena mendapatkan ilmu mengolah hasil perikanan kelas atas.

“Olahan ebi furai dan tempura udang mampu menambah jenis olahan yang dapat dijual dan meningkatkan pendapatannya” ujarnya lebih optimis.

Senada, Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat, Sarwono menilai potensi perikanan Kabupaten Sambas cukup besar. Sebagai daerah yang masuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711, estimasi produksi hasil perikanan tangkap yang mendarat di PPN Pemangkat mencapai ± 12.704 ton/tahun pada tahun 2019.

“Hasil perikanan tangkap ini dapat dikembangkan melalui diversifikasi produk olahan dan pengemasan untuk meningkatkan nilai tambah produk yang akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” terang Sarwono.

Pos terkait