Gempita.co-Manajemen Persiku Kudus menyatakan siap mengarungi Liga 3 Jawa Tengah tahun 2022. Apalagi dengan ditekennya kerjasama dengan PT Sukun Wartono Indonesia yang akan menjadi sponsor utama klub sepak bola berjuluk Macan Muria tersebut.
Penandatangan kerja sama kedua belah pihak, dilakukan oleh Corporate Secretary PT Sukun Wartono Indonesia, Deka Hendratmanto dan Manajer Persiku Kudus Achmad Faisal di Kantor pusat PT Sukun, Rabu (14/9/2022). ”Ini adalah salah satu bentuk komitmen dari Direksi untuk mendukung persiapan Persiku mengarungi Liga 3 Jawa Tengah tahun 2022 ini,” ucap Deka usai penandatanganan kontrak.
Kerja sama yang terjalin inipun diharapkan bisa memacu semangat semua pecinta dan pegiat sepak bola di Kabupaten Kudus. Tak terkecuali mereka yang berada di jajaran tim pelatih maupun manajemen Macan Muria.
”Kami akan mendukung semaksimal kami dari sini, ini adalah sebuah langkah bersama untuk memajukan sepak bola Kudus ke arah yang lebih baik lagi, karena harus disadari, ini bukanlah hal yang bisa dilakukan sendiri-sendiri,” pungkas Deka.
Sementara Manajer Persiku Achmad Faisal sangat menyambut baik kerja sama antara PT Sukun Wartono Indonesia dengan Persiku tahun 2022 ini.
Mewakili manajemen, dia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan salah satu perusahaan ternama di Kudus itu. Faisal pun menjanjikan skuad Macan Muria akan bermain dengan sepenuh hati untuk membawa nama Kudus berkibar lagi di kancah sepak bola tanah air.
”Target kami adalah harus bisa juara di tahun ini dan naik kasta Liga 2, kami dari manajemen beserta pemain dan pelatih sudah mengerti ini bukan target yang mudah, namun kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target itu, kami mohon doa,” tandasnya. Geliat PT Sukun Wartono Indonesia dalam mendukung sepak bola di semenanjung Muria dan Indonesia bukanlah sebuah hal yang baru. Sukun, sebenarnya sudah lama mendukung klub sepak bola di tanah air. Salah satu yang paling tersohor adalah Klub Sepak Bola Gajah Mungkur Muria Tama. Klub ini sempat punya nama di era 1989 hingga 1992. Klub hasil merger Gajah Mungkur Wonogir dan Sukun Kudus tersebut terbilang cukup sukses berkiprah di kompetisi Galatama, salah satu kompetisi profesional saat itu selain kompetisi resmi perserikatan. Dukungan kuat dari PR Sukun saat itu membuat Gajah mungkur melaju mulus di kompetisi Galatama. Mulai dari mes pemain, fasilitas lapangan, hingga pembiayaan klub semua dicukupi. Tidak ada istilah rapel gaji atau malah mogok main karena gaji belum terbayar.
Sukun benar-benar menyuport penuh tim hasil merger tersebut. Saat itu juga, Gajah mungkur diberikan investasi empat bus oleh PR Sukun. Yang kemudian dibawa ke Wonogiri untuk dijalankan di sejumlah trayek. Kemudian keuntungannya, bisa untuk operasional tim.
PL