PM Malaysia Menghadap Raja Malaysia, Nyatakan Menolak Mundur

PM Malaysia Muhyidin/net

Kuala Lumpur, Gempita.co – Menolak mengundurkan diri, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Rabu (4/8), menyatakan akan menantikan pelaksanaan pemungutan suara mosi kepercayaan di parlemen bulan depan untuk membuktikan legitimasinya untuk memerintah.

Tak lama setelah bertemu dengan Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah di Istana Nasional, Muhyiddin mengatakan dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional, ia telah diberitahu oleh raja bahwa delapan anggota parlemen dari partai kunci dalam aliansi yang berkuasa telah menarik dukungan untuknya.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Partai itu, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), adalah yang terbesar dalam aliansi tersebut dengan 38 anggota parlemen, tetapi partai itu terpecah dengan beberapa di antara mereka tidak mendukung perdana menteri.

Presiden UMNO, Selasa (3/8), menyatakan bahwa Muhyiddin telah kehilangan hak untuk memerintah dengan penarikan dukungan dari beberapa anggota parlemen partai itu dan setelah seorang menteri UMNO mengundurkan diri.

Muhyiddin mengungkapkan ia mengatakan kepada raja bahwa ia telah menerima pernyataan dukungan yang cukup dari sejumlah anggota parlemen yang meyakinkan dirinya bahwa ia masih memiliki dukungan mayoritas di Parlemen.

Muhyiddin tidak mengungkapkan jumlah anggota parlemen yang masih mendukungnya, tapi menegaskan bahwa karena dukungan merekalah ia tidak mengundurkan diri,

Muhyiddin mengambil alih kekuasaan pada Maret 2020 setelah memprakarsai runtuhnya mantan pemerintahan reformis yang memenangkan pemilu 2018.

Partainya bergandengan tangan dengan UMNO dan beberapa partai lainnya untuk membentuk pemerintahan baru tetapi dengan mayoritas tipis.

Namun sejak Januari ia telah memerintah tanpa persetujuan lembaga legislatif menyusul penangguhan parlemen karena keadaan darurat terkait pandemi.

Para pengecamnya mengatakan Muhyiddin menggunakan kebijakan keadaan darurat, yang berakhir 1 Agustus, untuk menghindari pemungutan suara di parlemen yang akan menunjukkan ia telah kehilangan mayoritas dukungan.

Sumber: voa/AFP

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali