PSBB Tak Lagi Efektif, Ahli Epidemiologi: Berikut ini 3 Langkah Mengatasi Pandemi

Ilustrasi

JAKARTA, Gempita.co- Penyebaran virus COVID-19 di Indonesia telah melewati minggu ke-41 pada awal Oktober 2020.

Berdasarkan data, tingkat kematian kumulatif terlihat menurun, namun masih terlihat cukup tinggi yakni 3,5 persen.

Bacaan Lainnya

Sementara positivity rate masih cukup tinggi. Tepatnya masih 13,6 persen atau 2,7 kali lebih tinggi dari target WHO.

Untuk jumlah tes per 1 juta penduduk masih rendah. Sekitar 703 tes per 1 juta penduduk, atau hanya 70,3 persen dari target WHO.

Juru Wabah Universitas Indonesia (UI), Dr Pandu Riono MPH PhD, membeberkan cara bagaimana mengatasi pandemi. Bukan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), melainkan dengan cara lain.

“PSBB itu bagus di awal pandemi. Paling lama 1 bulan. Tidak boleh berlama-lama. Sekarang sudah tidak optimal lagi. Melonggarkan kegiatan maka ekonomi pulih,” jelas Pandu, dalam webinar bertajuk Jalan Menuju Pandemi Terkendali di Indonesia, pada Rabu (28/10/2020).

Cara efektif mengendalikan pandemi, kata dia, adalah dengan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Selain 3M, lanjut dia, juga dengan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment. “Testing dengan yang akurat, cepat, dan murah,” tegasnya.

Setelah itu, jika terkonfirmasi positif COVID-19, wajib dilakukan tracing atau pelacakan terhadap orang yang pernah kontak langsung dengan pasien. “Lacak, pernah ketemu siapa saja. 1:30, 30 pelacakan untuk 1 pasien, minimal,” jelasnya.

Terakhir, dengan melakukan treatment atau isolasi dengan benar.

Pandu berharap, semua elemen masyarakat tergerak untuk melakukan 3M dan 3T. “Sehingga kehidupan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dapat pulih perlahan-lahan,” pungkasnya.

Pos terkait