Sekolah di Tomohon Sulut Mulai Kembali Belajar di Kelas

Jakarta, Gempita.co – Siswa-siswi SD Santa Clara, Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Maklum, Selasa (20/10) ini menjadi hari pertama mereka kembali ke sekolah setelah belajar lewat daring karena wabah Covid-19 sejak Maret lalu.

“Rindu sekali,” kata seorang siswi kelas V seperti dikutip Publicanews. Beberapa ibu yang berkumpul mengantar saling bercerita bagaimana suasana hati anak-anak mereka. Seorang ibu menuturkan anaknya sulit tidur semalam, ibu yang lain mengatakan anaknya telah bangun sejak pagi buta.

Bacaan Lainnya

Menurut guru sekolah setempat, proses belajar-mengajar tetap menomorsatukan protokol kesehatan. Salah satu caranya dengan memberlakukan pengajaran hanya kepada 6 siswa dalam satu kelas.

“Proses belajar hanya satu setengah jam,” ujar sang guru dalam penjelasannya. Orangtua pun diminta membuat pernyataan tidak keberatan anaknya mengikuti pembelajaran dalam surat pernyataan bermaterai.

Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Grace Punuh membenarkan bahwa proses belajar-mengajarkan sudah diizinkan.

Kegiata belajar mengajar (KBM) tersebut akan diawali dengan simulasi. Peserta didik dibatasi jumlahnya dalam kelas. Pembatasan itu membuat peserta didik hanya mendapatkan seminggu sekali proses KBM.

“Kita lihat kesiapan sekolah, siswa, guru, orang tua. Karena siswa ke sekolah, dia mau naik kendaraan atau berjalan kaki sudah mulai kontak. Itu yang harus diperhatikan,” ia berpesan.

Grace meminta agar protokol kesehatan menjadi prioritas, seperti fasilitas cuci tangan, masker, hingga diperhatikan saat masuk dan kepulangan peserta didik.

Berdasar laman kemkes.go.id, kasus Covid-19 di Sulawesi Utara pada Senin (19/10) tercatat 4.985 orang. Pasien yang sudah sembuh sebanyak 4.183, dan yang meninggal 186.

Khusus Kota Tomohon, kata Jubir Satgas Covid-19 Sulut Steaven Dandel, perlu diwaspadai kluster keluarga. Temuan terbaru pada akhir pekan lalu, yaitu adanya kasus satu orang yang meninggal dunia. Tracing dan testing terhadap semua kontak erat risiko tinggi (KERT) diketahui ada 14 anggota keluarga yang positif Corona.

Pos terkait