Selama Ramadan, Muslim di Inggris Habiskan 200 Juta Pound Sterling

Gempita.co – Muslim di Inggris berkesempatan menyaksikan tren kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri dalam festival belanja di London baru-baru ini.

Busana, makanan, hadiah, dan peralatan rumah tangga termasuk barang yang diminati pembeli menjelang Idul Fitri.

Bacaan Lainnya

Busana Muslimah dihadirkan di London Muslim Shopping Festival untuk semua kalangan.

Para model memamerkan tren terbaru dalam balutan busana yang longgar, mengenakan hijab dan abaya, termasuk di antaranya koleksi dari label mode Numa Rose.

Anjumin Ahmed, desainer dan pendiri Numa Rose, menjelaskan,”Dengan semakin dekatnya perayaan Idul Fitri, ini jelas merupakan waktu tersibuk dalam tahun ini. Itu dikarenakan orang membeli hadiah untuk diri mereka sendiri atau teman dan orang yang mereka cintai.”

Meskipun Ramadan dan Idul Fitri adalah acara keagamaan, kegiatan tersebut menjadi penggerak ekonomi yang besar. Muslim Inggris ingin membelanjakan uang mereka untuk beragam produk, dengan fokus pada kesehatan yang lebih banyak daripada sebelumnya.

“Perayaan Idul Fitri besar pertama dalam dua tahun sejak semua lockdown dilonggarkan tetap akan terlihat, ini sambil menyadari fakta bahwa harga-harga naik dan mereka harus melakukan penyeimbangan. Beberapa merek tentu saja dapat membantu dengan memastikan ada beragam tawaran agar masyarakat dapat merayakan Idul Fitri secara bermakna, tanpa harus membuat mereka sendiri mengalami kesulitan keuangan,” jelas Shelina Janmohamed, Wakil Presiden Pemasaran Islamik di Ogilvy, agensi periklanan dan pemasaran global.

Muslim di Inggris menghabiskan sekitar 200 juta pound sterling selama bulan Ramadhan, menurut penelitian di Ogilvy.

Kayaalp dari Eid Party menjelaskan, “Kebanyakan komunitas Muslim berasal dari luar Inggris. Sekarang kira-kira sudah generasi ketiga yang tinggal di sini. Ada lebih banyak pendapatan yang dapat orang-orang belanjakan. Itu membuat perbedaan besar dan kami mendapat lebih banyak pengaruh karena tinggal di tengah lingkungan Inggris yang lebih kental. Jadi, meskipun kami tidak merayakan Natal, kami merayakan Idul Fitri.”

Festival Belanja Muslim London tahun ini berlangsung dua hari hingga 27 Maret lalu.

Sumber: voa

Pos terkait