JAKARTA, Gempita.co- Sebanyak 65 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Lebak, Banten pada tahun 2020.
Namun jumlah itu dipastikan menurun dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 96 orang.
“Kami menerima laporan sampai Oktober 2020 korban meninggal dunia tercatat 65 orang,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lebak Ajun Komisaris Polisi (AKP) Try Wilarno di Lebak, Sabtu 7 November 2020.
Try menambahkan, bahwa jumlah korban kecelakaan itu sehubungan tingkat kesadaran masyarakat berlalu lintas relatif baik. Ini dibuktikan di atas 80 persen pada Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) pengendara roda dua menggunakan helm.
Selain itu juga di tengah pandemi COVID-19 baik pengemudi roda dua maupun roda empat sudah di atas 90 persen mematuhi memakai masker guna pencegahan penularan Virus Corona. Meningkatnya kesadaran masyarakat tersebut tentu berdampak positif terhadap berlalu lintas, sehingga korban kecelakaan di daerah ini menurun drastis.
Berdasarkan data 2019 jumlah kecelakaan lalu lintas tercatat 106 kejadian, meninggal dunia 96 orang, luka berat 4 orang, luka ringan 69 orang dan ditaksir kerugian Rp 90.900.000.
Sedangkan, jumlah kecelakaan lalu lintas tahun ini hingga sampai Oktober 2020 tercatat 76 kejadian, meninggal dunia 65 orang, luka ringan 69 orang dan luka berat 6 orang serta kerugian mencapai Rp 160.400.000.
“Kami yakin korban kecelakaan tahun ini relatif menurun, karena adanya PSBB sehingga tempat-tempat wisata ditutup, termasuk pelarangan tempat hiburan,” katanya.
Ia mengatakan, menurunnya korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas patut diapresiasi, karena selama masa pandemi COVID-19 tidak ada penindakan atau operasi yang digelar Kepolisian.
Selama pandemi COVID-19 Kepolisian lebih banyak mengoptimalkan edukasi sosialisasi berlalu lintas yang baik kepada pelajar juga masyarakat setempat.
Disamping itu juga melakukan kegiatan pencegahan pandemi COVID-19 di antaranya membagikan masker dan mengimbau pengendara memakai masker.
Saat ini, kata dia, Operasi Zebra yang digelar November 2020 lebih mengedapankan humanis dan simpatik.
“Kami menggelar Operasi Zebra hanya 20 persen penindakan, 40 persen edukasi dan 40 persen pengaturan dan penjagaan,” katanya.