Sepeda Kayu ‘Made In’ Bantul, Menarik Perhatian Pembeli

Produksi push bike di Bantul - Foto: Istimewa

Gempita.co – Sepeda Kayu tercipta secara kebetulan, dirintis Nugroho Sigit Riyadi saat ia punya banyak waktu luang akibat jam kerja yang dibagi karena protokol kesehatan.

“Akibat Corona, perusahaan menerapkan giliran jam kerja. Saat itu saya banyak di rumah dan berusaha mencari tambahan tahap dengan membuat kerajinan berbahan kayu,” kata Nugroho semula bekerja di sentra kerajinan perak Kotagede, Kota Yogyakarta, Jumat (9/10).

Bacaan Lainnya

Awalnya, ia hanya iseng ingin menyenangkan putra semata wayangnya, Abil, yang baru berusia tiga tahun. Saat itu, Nugroho berkreasi membuat sepeda dorong melalui video di Youtube, meski ia kurang puas.

Berbekal sepeda dorong pinjaman, Nugroho lantas mengutak-atik dan mencantumkan agar bisa memproduksi mainan itu. Ketekunannya pun membuahkan hasil dengan hadirnya sepeda dorong dari kayu.

Ia tidak menyangka jika kerajinan produksinya menarik perhatian tetangga dan kenalan hingga pesanan pun berdatangan. Alhasil, Nugraha dibantu istrinya, Ratna Sari, memutuskan memasarkan karyanya itu di dunia maya.

“Bahan utama yang saya gunakan yaitu multiplek dengan tebal 1,8 centimeter dan jati belanda atau pellet. Semua materialnya kayu kecuali roda dan pegangan stir yang saya harus beli,” katanya seperti dilansir dari Gatra.com.

Kini warga RT 07 Dusun Mangisan, Desa Baturetno, Banguntapan, Bantul, itu pun mantap produksi sepeda dorong karena selama lima bulan terakhir pendapatan sampingan itu makin besar.

Nugroho membanderol sepeda berbahan multiplek Rp280 ribu untuk ukuran besar dan Rp230 ribu untuk yang kecil. Sepeda dorong dari jati belanda dijual Rp350 ribu dan Rp300 ribu.

Sekitar 70 sepeda produksi Nugroho telah terjual.

Pos terkait