Soal Baim Wong Usir Kakek-kakek, Dedi Mulyadi: Sangat Salah

Tangkapan layar Baim Wong soal insiden dengan seorang kakek-kakek (Youtube)

Jakarta, Gempita – Aksi Baim Wong yang mengusir seorang kakek bernama Suhud terus menjadi perbincangan warga net. Baim Wong dinilai kasar usai kepergok mengusir Kakek Suhud dan menjadikannya konten di akun YouTube pribadinya. Suami Paula Verhoeven itu justru menyindir sang kakek dengan memberi uang pada driver ojek online (ojol).

Kakek Suhud mengaku hanya ingin menawarkan buku rohani Islam pada Baim Wong usai melihatnya di jalan. Ia bahkan membantah jika dirinya memepet kendaraan Baim Wong saat melaju di jalanan.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Meski sempat bersikeras tak bersalah, Baim akhirnya mengaku melakukan kesalahan dan ingin bertemu kakek Suhud untuk meminta maaf.

Anggota DPR-RI Dedi Mulyadi angkat bicara soal Baim Wong. Melalui akun YouTube pribadinya, mantan Bupati Purwakarta ini menilai Baim ingin memberikan pembelajaran pada masyarakat, atas kejadian tersebut.

“Dia tidak begitu menyukai pada orang yang meminta, tetapi dia sangat menyukai orang yang bekerja. Sehingga pada waktu itu, mungkin dalam dirinya memberikan pembelajaran,” ujar Dedi, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Rabu (13/10/2021).

“Pembelajarannya apa? ‘Bahwa saya lebih senang memberi pada orang yang bekerja, dibanding memberi orang pada bapak yang meminta’, mungkin maksudnya itu,” katanya menambahkan.

Kendati demikian, Dedi menilai cara penyampaian Baim Wong sangat salah. Apalagi pihak yang dihadapi adalah orang tua.

“Tetapi maksud baik itu disampaikan dengan cara yang kurang tepat. Satu, bapak ini orang tua dan dalam tradisi kita ada perlakuan khusus dalam memperlakukan orang tua. Memperlakukannya tidak boleh ada emosi,” tutur Dedi.

“Memperlakukannya harus lemah lembut, memperlakukannya harus dengan sikap yang memberikan pengertian dengan bahasa yang bisa diterima,” tambahnya.

Dedi tak merasa aneh jika permasalahan itu semakin panjang, pasalnya menyangkut tokoh publik yang populer dan selama ini dinilai memiliki pengaruh pada masyarakat.

Sumber: Berbagai sumber

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali