Sri Mulyani : Kami Kecam Gaya Hidup Mewah Jajaran Keluarga Kemenkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Istimewa)

Gempita.co-Menteri Keuangan Sri Mulyani mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Kecaman itu ia sampaikan terkait kasus penganiayaan yang dilakukan anak pegawai Ditjen Pajak terhadap anak pejabat GP Ansor.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Diketahui, seorang pria pengendara Rubicon bernama Mario Dandy Satrio menganiaya David, anak pejabat GP Ansor di Jakarta Selatan. Tindakan ini mengakibatkan korban sampai masuk ICU. Kisah ini pun viral di media sosial.

Penganiayaan dilakukan Mario ini bermula saat mantan pacar David berinisial A, mengadu ke Mario jika dirinya mendapat perlakuan kurang baik. Mendengar hal itu, Mario pun langsung mendatangi David yang saat itu sedang berada di rumah temannya, R.

Staf khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengonfirmasi pelaku penganiayaan yang mengendarai Rubicon, Mario Dandy Satrio adalah anak dari pegawai Ditjen Pajak (DJP) Kementerian Keuangan bernama Rafael Alun Trisambodo. Rafael diketahui bertugas sebagai eselon III di Kanwil Jakarta Selatan II.

Sri Mulyani mengecam penganiayaan dan gaya hidup mewah yang ditunjukkan Mario  tersebut.

“Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kementerian Keuangan dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih, dan profesional,” cuitnya lewat unggahan di akun instagramnya @smindrawati, Rabu (22/2).

Lebih lanjut, Ani, sapaan akrabnya, mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan itu. Menurutnya, Kementerian Keuangan akan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang.

Ia mengaku pihaknya akan mengambil langkah konsisten untuk menjaga integritas seluruh jajaran Kementerian Keuangan. Salah satunya dengan menerapkan tindakan disiplin bagi mereka yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas.

“Kepercayaan publik adalah hal esensial dan fondasi yang harus dijaga bersama dan tidak boleh dikompromikan oleh seluruh jajaran Kemenkeu,” tegas Ani.

Ia pun berterima kasih kepada masyarakat dan pemangku kepentingan yang ikut menjaga integritas Kementerian Keuangan.

 

 

 

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali