Strategi Kemenkop UKM Capai Target 750 Startup Digital 

Ilustrasi strategi wirausaha baru - Foto: Istimewa

Bogor, Gempita.co – Pemerintah menargetkan bisa menumbuhkan 750 wirausaha baru berbasis teknologi informasi, atau startup digital setiap tahun.

Target ini diamanatkan kepada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Oleh sebab itu berbagai strategi dilakukan bersama lintas sektor yang juga memiliki tanggung jawab dan peran yang sama.

Bacaan Lainnya

Deputi Pengembangan SDM Kemenkop UKM, Arif Rahman Hakim, mengatakan bahwa sektor UMKM menjadi sektor yang cukup berperan dalam pertumbuhan ekonomi karena 99,6 persen sektor usaha di Indonesia adalah UMKM.

Sementara serapan tenaga kerja dari sektor ini 97 persen dari total usaha di Indonesia. Adapun kontribusi terhadap PDB sekitar 61 persen dan di tahun 2024 ditargetkan bisa meningkat menjadi 65 persen.

“Setiap tahun kita harus tumbuhkan 750 startup baru ini tidak mudah perlu koordinasi dengan stakeholder terkait, untuk bisa tumbuhkan startup ini,” ujar Arif di sela-sela kegiatan pelatihan kewirausahaan Forum Wartawan Koperasi (Forwakop) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/10).

Dijelaskan Arif bahwa upaya menciptakan 750 startup digital ini dilakukan secara bersama-sama dengan 18 Kementerian dan Lembaga (K/L). Banyaknya pihak yang terlibat karena untuk mencapainya tidak mudah.

Tidak hanya bersinergi dengan K/L, KemenkopUKM juga menggandeng swasta atau BUMN untuk membantu pencapaian target itu. Saat ini banyak pihak swasta atau BUMN nyang memiliki program inkubasi bisnis bagi UMKM. Hal ini sebagai bentuk kolaborasi yang harmonis dari berbagai pihak.

“Untuk tumbuhkan kewirausahaan ini ada 18 K/L yang punya kegiatan untuk mendorong itu, dunia usaha juga ada kegiatan inkubasi UMKM untuk tumbuhkan kewirausahaan, dari perguruan tinggi juga punya kegiatan yang sama, jadi banyak pelaku yang terlibat dalam hal ini,” tutur Arif.

Terkait dengan realisasi pencapaian berapa jumlah startup digital yang terbentuk di tahun ini, Arif belum dapat memberikan informasi detailnya. Sebab meskipun sudah di penghujung tahun namun program ini masih bergulir dan saat ini masih dilakukan konsolidasi untuk mendapatkan angka pasti terkait realisasinya.

“Angka pastinya kita belum mempunyai. Kita dalam tahapan berkoordinasi dengan semuanya. Mudah – mudahan akhir tahun ini kita udah punya perkiraan angkanya,” tandas Arif.

Di saat yang sama pemerintah melalui Kemenkop UKM juga diberikan tugas untuk mendorong UMKM naik kelas. Menurutnya dari total UMKM di Indonesia yang jumlahnya sekitar 64 juta unit, mayoritas adalah pelaku usaha mikro. Dari jumlah itu 50 persennya status pendidikan adalah tamatan Sekolah Dasar (SD).

Lebih lanjut, sekitar 20 persennya tamatan SLTA dan hanya sebagian kecil yang tamatan sarjana. Oleh sebab itu untuk mencapai target UMKM bisa naik kelas, KemenkopUKM pertama-tama menyasar kelompok UMKM yang pendidikan minimal SMP untuk diberikan pendampingan dan pelatihan agar kemampuannya meningkat.

“Kami optimis bisa (naikkan kelas UMKM), yang 20 persen itu kalau kita bedah sekitar 5-10 persen lebih mudah dinaikkan kelasnya. Kita ingin yang kita latih jadi pengungkit agar bisa naik kelas. Sebab semakin tinggi pendidikan semakin luas wawasan sehingga bisa kita pacu untuk lebih berdaya saing,” pungkasnya.

Pos terkait