Wabah Penyakit Ternak Babi Landa Gunungsitoli, Ini Pesan Wali Kota

Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua saat konferensi pers di restoran Kaliki, Senin (4/5/2020)/Foto:istimewa

Gunungsitoli, Gempita.co – Wabah penyakit ternak babi yang saat ini sudah mulai melanda wilayah Kota Gunungsitoli diketahui penyebaran dimulai dari Kabupaten Nias Selatan.

Pada minggu ke-4 bulan April 2020, telah menyebabkan kematian ternak babi di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi dan Gunungsitoli Selatan.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Hal ini diungkapkan Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua saat konferensi pers di restoran Kaliki, Senin (4/5/2020) siang.

“Data sementara jumlah ternak babi yang mati hingga saat ini telah mencapai 243 ekor, dan berdasarkan laporan sementara hasil investigasi kematian ternak babi di Kabupaten Nias Selatan dan Kabupaten Nias yang dilakukan oleh Balai Veteriner Medan dinyatakan bahwa kematian ternak babi ini disebabkan oleh virus ASF (African swine fever),” ungkapnya.

Lakhomizaro mengatakan, Dinas Pertanian telah mengeluarkan surat terkait pecegahan penularan wabah ini mengingat ASF hingga sekarang belum ditemukan vaksinnya.

“Kami meminta agar para peternak babi selalu menjaga kebersihan kandang, menjaga daya tahan tubuh ternak, dan sekaligus mengingatkan agar ternak babi yang mati tidak dibuang ke sungai atau ke laut, melainkan untuk dikubur dalam tanah,” pesan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nias Selatan ini.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali