Bekasi, Gempita.co – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membantah informasi yang menyebutkan satu keluarga di Perumnas 1, Kayuringin, Bekasi Selatan, terpapar virus corona karena ikut salat Idul Fitri berjamaah di masjid, Minggu (24/5/2020).
“Sebenarnya bukan salat id. Itu sudah ada, dia sakit, bukan karena shalat Id, ditambah-tambahin (info beredar) ya,” kata Rahmat Effendi, dalam keterangannya, Selasa (26/5/2020).
Menurut Pepen, sapaan akrab Rahmat Effendi, di wilayah pasien tersebut sebelumnya masuk zona hijau. Karena itu, mendapatkan izin dari pemerintah untuk menggelar salat Id berjamaah. Namun, dengan adanya temuan baru ini, maka kelurahan Kayuringin Jaya menjadi zona merah.
“Ada 51 kelurahan yang hijau, turun satu di Kayuringin menjadi 50 yang hijau sekarang. Enggak sampai 10 persen yang merah, tinggal enam kelurahan,” ungkap Pepen.
Pihaknya sudah mengambil tindakan. Semua anggota keluarga sudah dilakukan test PCR atau Swab. Empat orang pasien baru tersebut dijemput pada Senin malam menggunakan mobil ambulance.
“Sekarang berada di RSUD Kota Bekasi untuk menjalani perawatan medis. Jadi kita tidak perlu khawatir akan kasus baru, kita semua tim medis sudah bergerak di RT/RW,” kata dia.
Adapun data terkini jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi sebanyak 295, rinciannya 235 dinyatakan sembuh, 31 pasien meninggal dunia, dan 29 masih dalam perawatan di rumah sakit. Jumlah kasus yang diunggah hari ini, lebih banyak dibandingkan H-1 lebaran yaitu 288.
Sebelumnya viral di media sosial, ambulans menjemput sekeluarga pasien terpapar Covid-19. Dalam video tersebut dinarasikan pasien tertular virus setelah mengikuti salat id berjamaah di masjid.