Wow…’Body Guard’ Bos Facebook Dibayar Rp336 Miliar

Gempita.co – Demi keamanan CEO perusahaan mereka, Mark Zuckerberg, Facebook telah menghabiskan sekitar USD23 Miliar atau Rp336 Miliar.

Hal terkuak dari sebuah laporan yang dari Securities and Exchange Commission pengeluaran tersebut terjadi di 2020 lalu.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dalam ulasan tahunannya, keamanan Facebook mengidentifikasi adanya “ancaman spesifik yang ditujukan pada Mr. Zuckerberg,” ungkap sebuah pernyataan pada Jumat lalu dikutip dari The Verge, Senin, 12 April 2021.

“Citranya sangat identik dengan Facebook, akibatnya, sentimen-sentimen negatif terkait perusahaan kami langsung dikaitkan dan dialihkan pada Zuckerberg,” kata perwakilan perusahaan terkait peran CEO Facebook tersebut.

Biaya perlindungan Zuckerberg beserta keluarganya pun meningkat di 2020, terutama karena protokol COVID-19, peningkatan keamanan selama pemilihan AS 2020, “periode lainnya dengan resiko keamanan yang meningkat,” serta kenaikan biaya untuk personel keamanan.

Dalam bagian “Kompensasi lainnya”, menunjukkan jika Facebook menghabiskan Rp336 Miliar untuk keamanan pribadi Zuckerberg.

Keamanan ini mencakup di tempat tinggalnya, dan juga perjalanan keluarga mereka. CEO Facebook juga mendapat tambahan biaya USD 10 juta untuk personel keamanan mereka.

Diketahui, biaya ini meningkat USD 13,4 juta dibanding tahun sebelumnya yang hanya menghabiskan USD 10,4 juta.

“Komite kompensasi, pencalonan & tata kelola percaya bahwa biaya ini sepadan dan perlu (dikeluarkan), mengingat lanskap ancaman (yang didapat) dan fakta bahwa Mr. Zuckerberg hanya meminta USD 1 sebagai gajinya serta tidak menerima pembayaran bonus, penghargaan ekuitas, atau kompensasi insentif lainnya,” menurut perwakilan Facebook.

Selain itu, Facebook juga akan mengajukan proposal pada pertemuan mereka dengan pemegang saham pada 26 Mei mendatang guna menawarkan keamanan bagi direktur non karyawan. Ini perlu dilakukan karena “pengawasan berlanjut terhadap direktur kami merupakan balasan untuk layanan mereka di dewan direksi kami. ”

Sebelumnya, Facebook juga telah memberikan keamanan bagi beberapa direktur non-karyawan pada bulan Januari dan Februari lalu karena alasan memanasnya situasi akibat pemilu AS tahun 2020 dan serangan Gedung Capitol pada Januari 2021.

Diperketatnya keamanan ini karena adanya laporan dari Tech Transparency Project jika pelaku serangan Capitol menggunakan grup Facebook untuk merencanakan pemberontakan ini.

Sumber: the verge/uzone

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali