Jakarta, Gempita.co – Data dari Cockpit Voice Recorder (CVR) telah ditemukan milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pads 9 Januari 2021 lalu, segera dianalisis Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Tim pencari menemukan CVR, yang berisi rekaman percakapan pilot dan co-pilot, pada Selasa malam sekitar pukul 20.00 WIB di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Sedangkan satu kotak hitam lainnya, yakni Flight Data Recorder (FDR) telah ditemukan sejak 12 Januari 2021.
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan CVR akan dibawa ke laboratorium dan proses pembacaan data memerlukan waktu sekitar tiga hari hingga satu pekan.
“Setelah pembacaan data akan kita lihat dan transkrip untuk dicocokkan dengan data dari FDR tentang apa yang terjadi di cockpit, sehingga kita bisa menganalisis bagaimana situasinya,” kata Soerjanto dalam konferensi pers di Jakarta International Container Terminal 2 pada Rabu.
Soerjanto menuturkan pencarian CVR dilakukan dengan metode pengerukan lumpur menggunakan Kapal TSHD King Arthur 8.
Menurut dia, CVR berada 1 meter di bawah lumpur dari dasar laut.
Sebelumnya diberitakan, Pesawat Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu sekitar empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang menuju Pontianak, Jakarta Barat.
Pesawat membawa total 62 orang yang terdiri dari 2 pilot, 4 awak kabin, dan 56 penumpang dalam penerbangan tersebut.
Dalam proses pencarian korban, Tim SAR Gabungan menemukan bagian tubuh dari 59 orang yang berada dalam pesawat tersebut, sedangkan tiga orang lainnya tidak ditemukan.
Investigasi awal KNKT menemukan ada anomali pada sistem autothrottle atau tuas pengatur tenaga mesin dalam penerbangan ini.
Sumber: anadolu agency