Jakarta, Gempita.co – Muhamad Salim, atlet Kurash Indonesia tampil luar biasa dalam kejuaraan “III World Veterans Kurash Championship” di Ulaambatar, Mongolia, pada 2 – 8 Desember 2024. Atlet Kurash dari Pengurus Besar Federasi Kurash Indonesia (PB FERKUSHI) berhasil mengalahkan atlet tuan rumah.
Siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (8/12/2024), Muhamad Salim, meraih medali perak. Pada babak final, ia harus mengakui keunggulan juara bertahan asal Uzbekistan.
“Di babak sebelumnya, tangan saya cidera, jadi di partai final saya tidak bisa bermain maksimal, hanya mampu bertahan. Cuaca saat pertandingan cukup dingin sekitar -19 derajat, jadi tubuh saya kurang panas dan saya belum terbiasa dengan cuaca ektrim. Insya Allah, bila ada kesempatan lain saya akan menebus kekalahan ini dengan prestasi yang lebih baik,” ungkap Muhamad Salim.
Muhamad Salim menjadi atlet Indonesia satu-satunya yang dikirim PB FERKUSHI untuk bisa berlaga pada ajang International Kurash Association.
Selain ajang persiapan atlet dan perhelatan “2nd KUSEA” yang akan berlangsung di Indonesia. Partisipasi ini sekaligus untuk bahan evaluasi atlet yang diusulkan berlaga pada ASIAN Games 2026 mendatang.
Dalam kejuaraan Kurash di Mongolia, Tim Indonesia terdiri dari Erni Krismiati (official), Subhan Prasandra (pelatih) dan Muhamad Salim (atlet Veterans – 95 Kg Putra).
Atlet Kurash Prestasi Dunia
Subhan Prasandra, pelatih Tim Kurash Indonesia menyatakan optimismenya terhadap perkembangan olahraga dan prestasi Kurash di Tanah Air. Ia menyampaikan bahwa saat ini Indonesia telah memiliki atlet dengan prestasi dunia.
Antara lain Savira Diah Fitri Rizkianti, peraih medali perunggu kejuaraan dunia 2022 dan 2023, Najmu Khasani Shifa, peraih medali perunggu Asian Games 2018.
“Dan banyak lagi yang telah menyumbangkan medali di perhelatan SEA Games. Ini sebenarnya sudah bisa menjadi modal prestasi kita ke depan,” ujar Subhan Prasandra.
Pihaknya telah mengkonsep dan mengusulkan program pelatihan intensif kembali di Uzbekistan pada tahun 2025 mendatang.
“Saat ini kami dalam tahap pemilihan atlet dengan sasaran sukses di pelaksanaan “2nd KUSEA” yang insya Allah akan dilaksanakan di NTB, sekitar bulan Juli – Agustus 2025 mendatang” ungkapnya.
Kendati demikian, ia mengakui bahwa dukungan sponsor merupakan tantangan tersendiri bagi semua cabang olahraga.
“Namun kami wajib optimis mampu memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” ucap Subhan penuh semangat.
Ia menjelaskan bahwa untuk kebutuhan pendanaan ke Mongolia pun terpaksa mencari sendiri dan merogoh kocek pribadi. Ia bersyukur masih ada beberapa dukungan dari beberapa sponsor yang percaya dengan kemampuan atlet Indonesia.
“Semoga dengan hasil ini dan tabungan hasil prestasi sebelumnya, sponsor besar bisa tertarik untuk mendukung atlet Kurash Indonesia,” harap Subhan.(red)