TOKYO, Gempita.co– Ternyata lolosnya Rahmat Erwin Abdullah ke Olimpiade 2020 Tokyo membawa berkah terhadap ayahnya, Erwin Abdullah.
Kini, mantan lifter nasional yang dengan susah payah menjadikan Rahmat Erwin Abdullah menjadi atlet elit Indonesia itu masuk dalam daftar sebagai pelatih di Kontingen Indonesia.
Di Tokyo, Erwin Abdullah terus mendampingi anak tunggalnya itu menjalani latihan persiapan untuk tampil di kelas 73kg putra.
Di Negeri Sakura ini, Erwin kembali teringat masa mudanya tatkala ada salah satu atlet putri asal Polandia yang meminta foto bersama Rahmat Erwin Abdullah saat hendak meninggalkan Perkampungan Atlet untuk menuju tempat latihan di Tokyo International Forum Hall, Tokyo.
“Saya jadi teringat masa muda saat salah satu atlet Polandia meminta foto dengan Rahmat di Perkampungan Atlet. Memori saya langsung mengingat pelatih asal Polandia yang pernah menangani saya. Biasanya kami memanggilnya Mr Bas yang menjadi panggilan akrab Weldenar Banovski,” cerita Erwin Abdullah yang dihubungi, Rabu (21/7/2021).
Nama Erwin Abdullah cukup dikenal di kalangan olahraga Indonesia karena mencatat berbagai prestasi di kancah internasional.
Erwin Abdullah mengoleksi empat medali emas SEA Games, perak Kejuaraan Asia di Bhusan, Korea Selatan 1995. Kemudian, meraih perunggu pada Kejuaraan Dunia di Turki 1994.
Prestasi itu dilengkapi Erwin Abdullah yang menikahi mantan lifter nasional, Ami AB dengan menembus Olimpiade Athena 2004. Sayangnya, dia tidak bisa tampil karena dibalut cedera punggung.
Dan, Ami AB sendiri juga tercatat sebagai peraih medali emas SEA Games Chiangmai 1995, SEA Games Jakarta 1997 dan perak pada Kejuaraan Asia di Bhusan 2002.
“Kerja keras dan kisah pilu yang saya alami dengan istri saat melatih Rahmat dengan hanya menggunakan penerangan lampu nelayan sudah terobati. Rahmat telah sukses menjadi generasi penerus dan melengkapi kebahagiaan kami ketika dia bisa tampil di Olimpiade 2022 Tokyo. Mohon dukungan dan doanya agar Rahmat bisa memberikan yang terbaik saat tampil nanti,” kata Erwin yang senang mengoleksi badik, pusaka tradisional masyarakat Makassar.