SEA Games XXXI: Tennis Putra Perak, Putri Perunggu

Gempita.co- Indonesia harus puas hanya berkalung medali perak tenis beregu putra SEA Games XXXI di Bac Ninh, Vietnam. Di final yang berlangsung di Stadion Tenis Hanaka Paris Ocean Park hingga Senin (16/5) dini hari, skuad Merah Putih takluk dari unggulan teratas, Thailand 1-2.

Christopher Rungkat unggul atas Yuttanan Charoenphon di partai pembuka 7-5 3-6 6-3. Namun Negeri Gajah Putih itu mampu menyapu bersih dua partai berikutnya. Kasidit Samrej menang atas Rifqi 5-7 6-4 6-4 dan Pruchya Isaro/Thantub Suksumrarn mengungguli Christo/Rifqi 6-3 5-7 5-7.

Bacaan Lainnya

“Itulah permainan, bisa berakhir di luar prediksi. Rifqi baik di tunggal maupun ganda dengan Christo, punya peluang untuk menang,” tutur kapten tim Febi Widhiyanto.

“Apapun hasilnya, saya bangga atas perjuangan tim mencapai prestasi di atas target tim putra,” imbuhnya.

“Tim ini perlu jam terbang, pengalaman bertanding yang akan sangat membantu petenis agar dapat keluar dari situasi kritis,” tandasnya.

Thailand yang hanya mampu mengais satu perak dan dua perunggu di SEAG 2019, langsung menggebrak dengan keberhasilan menyandingkan dua emas nomor beregu putra dan putri yang kembali dihelat setelah terakhir kali digelar di SEAG 2015.

Negeri Gajah Putih itu cermat menyiapkan ajang uji coba untuk punggawanya. Mereka memiliki turnamen seri ITF World Tennis Tour, bulan lalu sebagai persiapan akhir sebelum melakoni pertarungan di pesta olahraga antar negara kawasan Asia Tenggara ini.

Tunggal putra utama, Kasidit Samrej (21 tahun) mampu konsisten bertahan hingga perempat final di tiga event itu. Duet Pruchya Isaro (26)/Thantub Suksumsarn (20) tampil tak kurang dari lima event sebelum ke Vietnam.

Coba bandingkan dengan Christo/Rifqi yang hanya sekali bermain di Piala Davis, mengalahkan Venezuela di Jakarta, dua bulan lalu. Rifqi juga hanya bisa mencicipi turnamen dalam negeri.

Bahkan, peraih emas PON Papua itu hanya bisa ‘luntang-lantung’ ketika mencoba ikut pekan kedua turnamen ITF di Chiang Rai, Thailand lantaran tak punya peringkat internasional. Meskipun sebetulnya tetap berpeluang main di babak kualifikasi jika datang di seri pertama, medio April.

Pos terkait