Sedap, Dulu Perakit Bom, Sekarang Peracik Soto

Jack Harun, eks Napiter membuka warung soto

Karanganyar, Gempita.co – Siapa sangka pemilik warung soto di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) ini, dulunya adalah pakar merakit bom, eks narapidana teroris.

Ia adalah Joko Trihermanto (45), mantan anak buah gembong teroris nomor wahid, Dr Azhari.

Bacaan Lainnya

Pria yang akrab disapa Jack Harun kini ahli meracik soto di warung yang berlokasi di Gang Kurma VI, Tangkil Baru, Manang, Kecamatan Grogol.

“Dulu saya memang ahli meracik bom hasil belajar langsung dari Dokter Azahari, eh ternyata keahlian saya meracik itu bisa saya pakai juga untuk meracik soto. Kata pengunjung yang beli sih enak,” ujar Jack, dilansir Gempita.co dari tayangan video di akun Facebook, Ganjar Pranowo, Selasa (16/3).

Dalam tayangan video itu, Jack kedatangan pembeli istimewa, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Ganjar bersepeda dari Tawangmangu ke warung soto yang beratapkan besi seng tersebut.

Jack yang memakai kopiah, kaos, dan celana cingkrang serta bersepatu kulit pada pagi itu menyambut Ganjar beserta istri dengan ramah.

“Warung ini sudah 5 tahun. Saya memang suka kuliner, ketika keluar tahanan saya pernah kerja di restoran dan pernah punya angkringan,” kata Jack.

Mantan Napi yang divonis 6 tahun dan keluar pada tahun 2008 itu bercerita. Dirinya dulu aktif dalam terorisme sejak tahun 1999 di Poso dan Ambon. Kemudian Tahun 2002 sebagai timer dan peramu bom Bali 1.

Lulusan S1 Fakultas Pendidikan Universitas 11 Maret Solo(UNS) itu juga mengaku seringkali mendapat peran sebagai pelaku yang memutuskan kapan waktunya bom diledakan atau disebutnya dengan istilah timer. Ia juga pernah terlibat perampokan bersama Nordin M Top di sebuah perusahaan di Malang.

Mempekerjakan Napiter

“Tapi sekarang saya sudah bertekad kembali ke pangkuan pertiwi dan berbaur dengan masyarakat. Warung soto ini salah satu caranya, di warung ini pernah ada beberapa eks napiter yang bekerja di sini secara bergantian,” tutur pria kelahiran Kulonprogo ini.

Tidak semua pekerja Jack adalah eks napiter. Satu di antaranya seorang remaja nonmuslim.

“Tapi dia (pekerja nonmuslim) sedang libur, karena ibadah ke gereja,” kata bapak dari 6 anak ini.

Warung yang terdapat 10 meja dan 20 bangku ini buka mulai pukul 05.30 dan tutup pukul 10.30 WIB. Sekali dalam sebulan, yaitu pada Jumat pertama, Jack mengratiskan seluruh dagangannya untuk masyarakat.

Pos terkait