Cerita Pinkan Mambo, Jualan Pisang Goreng dari Warung ke Warung

Pinkan Mambo. (Youtube/MelaneyRicardo)

Gempita.co – Masih Pinkan Mambo ? Ya, duet dengan Maia Estianty di grup Duo Ratu. Namun, tak bertahan lama dengan Duo Ratu, dirinya memilih untuk bersolo karier dan digantikan oleh Mulan Kwok atau yang kini dikenal dengan Mulan Jameela.

Penyanyi yang sempat meroket di tahun 2000-an, gak pernah ada yang tahu selama tidak terlihat wara wiri di layar kaca tanah air, dan namanya pun seakan menghilang ditelan bumi.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ternyata selama menghilang Pinkan sempat berjualan pisang goreng,
sekedar untuk membeli beras dan sirup.Hal ini seperti diungkap Pinkan Mambo di kanal YouTube Melaney Ricardo.

Pinkan Mambo mengungkapkan, saat itu, ia terlilit utang besar hingga lebih dari Rp100 juta.

Ia pun sampai rela jualan pisang goreng hanya sekedar untuk membeli beras dan sirup.

“Karena dari kecil gue cari duit dari nyanyi,” ucap Pinkan Mambo.
Mau tak mau, Pinkan Mambo berjualan pisang goreng dan makanan lainnya di sekitar rumahnya.

Saat itu, suaminya juga baru merintis usaha di Indonesia, sehingga penghasilan masih terbatas.

Kondisi ekonominya juga diperparah dengan utang lebih dari Rp100 juta.

Keuntungan yang didapat Pinkan Mambo dari berjualan pisang goreng pun hanya sedikit.

“Jual pisang dari warung ke warung aku naik motor pakai helm sama anak aku, biar orang enggak tahu aku Pinkan Mambo,” ucapnya.

“Aku mesti jualan pisang goreng cuma untung Rp5.000, Rp2.000.”

“Recehan aku kumpulin, sedih banget,” ungkap Pinkan Mambo.

Dari keuntungan sehari itu, Pinkan Mambo beli kebutuhan pokok sekaligus menyeimbangkan gizi keenam anaknya.

“Aku kumpulin sampai akhirnya Rp10.000, terus aku masuk ke minimart.”

“Aku bilang sama Michelle (anak Pinkan Mambo), Rp10.000 ini kita beli apa?,” tutur Pinkan Mambo sambil menangis.

Beli beras 1 liter atau setengah liter aja, terus anak-anak juga butuh vitamin.”

“Tahu enggak kita beli apa? Bukan buah, kita beli sirup supaya anak-anak ada gizinya,” sambungnya.

Pinkan Mambo mengaku tidak tahu lagi bagaimana cara membayar utangnya untuk membayar utangnya kepada debt collector.

“Kalau kolektor bilang, ‘lu mesti bayar Rp20 juta minggu ini, besok Rp20 juta, Rp20 juta’.”

“Ya gue enggak tahu cari uang Rp5.000 perak itu dari mana?,” ucapnya.

“Jangankan Rp100 juta, Rp100.000 aja gue enggak punya.”

“Jadi gue enggak tahu harus cari Rp20.000 itu dari mana,” kata Pinkan Mambo.

Ia bahkan merasa malu kala rumahnya didatangi kolektor utang.

“Aku sedih. Debt collector datang ke rumah aku, aku malu sama satpam.”

“Tapi Tuhan, aku percaya mukjizat itu di mana-mana.”

“Tuhan tolong jangan mempermalukan aku,” ujar Pinkan Mambo.

“Tuhan kasih jalan keluar dari utang-utang yang banyak, bisa dicicil Rp5 juta, Rp5 juta.”

“Gue waktu ketemu debt collector bilang, ‘Pak saya cicil 5 juta ya?’,” tutur Pinkan Mambo.

“Bisa dicicil itu gue udah siap-siap gue masuk penjara kali ya.”

“Gue sedih banget kalau ngelihat anak gue, kan gue penyayang anak banget,” imbuh Pinkan Mambo.

Ia cemas membayangkan keenam anaknya bila ia masuk penjara.

Pinkan Mambo juga sempat dipanggil menjadi saksi untuk kasus MeMiles di Surabaya dan ia berdebar mendatangi kantor polisi.

“Aku harus cium anak, aku siapin ciuman untuk terakhir kali,” kata Pinkan Mambo.

Namun pada akhirnya ia tidak dinyatakan bersalah dalam kasus itu.

Saat kondisi itu, suaminya juga baru merintis usaha sehingga pendapatan masih terbatas.

Pinkan Mambo juga hampir bercerai, tetapi kini sudah kembali akur.

Pinkan Mambo perlahan akhirnya bisa mencicil utangnya.

Lambat laun, omzetnya meningkat dan ia mulai bisa mencicil utangnya sebesar Rp5 juta sekali membayar.

“Sampai sekarang udah punya restoran.”

“Udah juta-jutaan lah sekarang omzetnya,” tutur Pinkan Mambo.

Setahun belakangan ini, ia juga perlahan kembali ke tampil di televisi.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali