Hati-hati Nginap di Hotel, Virus Corona Bisa Tertinggal di Sarung Bantal

Sebaiknya selimut tidak ditepuk-tepuk ketika dikeluarkan dari tempat tidur dan harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum digunakan kembali/Ilustrasi: net

Gempita.co – Peneliti China melaporkan telah mendeteksi RNA dari virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2) pada permukaan benda di kamar hotel yang digunakan untuk karantina pasien Covid-19 tanpa gejala.

Dilansir Medical Xpress, peneliti menemukan SARS-CoV-2 RNA pada tempat tidur di sampel dua kamar hotel setelah dua pasien tanpa gejala dikonfirmasi terinfeksi Covid-19.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Pasien Covid-19 tersebut adalah mahasiswa China yang kembali setelah belajar di luar negeri pada 19 dan 20 Maret.

Meskipun tidak menunjukkan gejala, mereka harus dikarantina di hotel selama 14 hari dan dinyatakan positif Covid-19 pada RT-PCR karantina.

Keduanya dirawat di rumah sakit, sampel hidung, tenggorokan, dahak dan tinja semuanya menunjukkan tingginya SARS-CoV-2 RNA.

Mereka kemudian mengalami demam dan batuk, dan satu orang memiliki CT dada yang tidak normal.

Para peneliti kemudian mengambil sampel pegangan pintu, saklar lampu, gagang keran, termometer, remote TV, sarung bantal, selimut, seprai, handuk, gagang pintu kamar mandi dan toilet dari dua kamar hotel dan satu kamar yang tetap kosong.

Sebanyak enam (55%) dari 11 sampel dari satu kamar hotel pasien, saat dites ternyata positif terkena SARS-CoV-2 RNA, termasuk seprei, selimut, sarung bantal, dan handuk.

Sarung bantal dan sprei memiliki kontak yang lama dengan pasien, sehingga viral load virus tinggi. Sarung bantal di kamar hotel pasien lain juga dinyatakan positif.

Sebaiknya, kata peneliti, sprei atau selimut tidak ditepuk-tepuk ketika dikeluarkan dari tempat tidur dan harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum digunakan kembali.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali